Ala 'Kejam' Kapolres Karimun Jika Anggota Tertangkap Narkoba

Setidaknya selama menjadi Kapolres Karimun, Made telah mencopot baju dinas dua orang anak buahnya."Ketemu pecat, ketemu pecat. Terserah mereka bilang saya Kapolres paling kejam. Biar saya yang nanggung dosa pemecatannya.
KABARRIAU.COM, KARIMUN - Kapolres Karimun AKBP I Made Sukawijaya mengaku memiliki cara tersendiri untuk mengatasi masalah anggotanya yang mengonsumsi narkoba.
Perwira menengah Polri itu tidak segan-segan memecat anggotanya yang terbukti berhubungan dengan barang haram tersebut.
Setidaknya selama menjadi orang nomor satu di Polres Karimun Made telah mencopot baju dinas dua orang anak buahnya.
"Ketemu pecat, ketemu pecat. Terserah mereka bilang saya Kapolres paling kejam. Biar saya yang nanggung dosa pemecatannya. Kalau yang sudah dipecat ada dua orang. Sekarang ada beberapa anggota sedang menunggu dipecat lagi," kata Made saat dijumpai di ruangannya, Sabtu (27/2/2016).
Namun kriteria personel yang dipecat tergantung kesalahan yang ditemukan, seperti tiga kali ditemukan positif narkoba atau kedapatan membawa barang bukti berupa narkoba.
Setiap bulan Made melakukan tes urine berkala kepada personelnya.
Selain itu para anggota di jajaran Polres Karimun yang dicurigai akan langsung dites urinenya.
"Saya lihat absen anggota, yang sering terlambat akan dicek. Karena kecenderungan pemakai narkoba adalah malas ngantor. Atau anggota yang kita curigai secara fisik juga akan langaung dites," ujar Made.
Apabila terbukti positif namun tidak ditemukan barang bukti maka anggota tersebut akan dibina secara khusus selama 30 hari.
Pembinaan yang dilakukan adalah dengan menggunduli kepalanya, harus selalu berada di Mapolres selama satu bulan dan melakukan olahraga dari pagi hingga malam.
"Tidak boleh pulang, makanan biar diantar oleh istri atau keluarganya. Biar dia dipermalukan di depan kawan-kawannya," tutur Made.
Made menyebutkan, setelah satu bulan maka keluarga anggota dipanggil dan diberi pengarahan untuk dapat menjaganya dari Narkoba.
Hal tersebut menurutnya terbukti dapat menurunkan personel Polres Karimun mengonsumsi narkoba.
"Dipermalukan dengan dibotak, disiksa dengan olahraga dan menggugah dengan memanggil keluarga, hal tersebut sangat efektif. Dari 30 orang yang saya perlakukan begitu hanya satu orang yang terbukti lagi," ungkapnya. (*)
Liputan : Timbul Ht Soit.
Kategori: Hukum.