delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Senin Kalijodo dieksekusi, Dishubtrans Rekayasa Lalu Lintas

Sejumlah warga berinisiatif membongkar bangunan rumahnya sendiri di kawasan Kalijodo sebelum dieksekusi oleh Pemprov DKI Jakarta pada Senin, besok 29 Februari 2016.

 

KABARRIAU.COM, JAKARTA - Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta akan merekayasa lalu lintas di kawasan Kalijodo pada Senin 29 Februari 2016. "Karena adanya penertiban di kawasan Kalijodo" ujar Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andriyansyah saat dihubungi, Sabtu, 27 Februari 2016.

Dimulai pada Senin dini hari pukul 05.00, Jalan Bandengan Utara sampai Jalan Teluk Gong Raya akan ditutup hingga penertiban selesai. Adapun pengalihan lalu lintas akan terjadi di arah barat Jalan Teluk Gong Raya menuju timur yaitu Jalan Bandengan Utara, dialihkan ke Jalan Kapuk Muara. Arah sebaliknya akan dialihkan melalui Jalan Jembatan Tiga dan Jembatan Dua.

"Kemudian Jalan Pangeran Tubagus Angke akan ditutup dari pukul 05:00 WIB sampai selesai penertiban dan pembongkaran," ujar Andri.

Untuk anda yang ingin ke arah Pesing akan dialihkan ke Jalan Kampung Gusti atau berputar arah di depan Bakmi Santosa/Keramik. Kendaraan dari arah Grogol akan dialihkan ke Jalan Jembatan Dua.

"Untuk itu, kami mengimbau kepada semua masyarakat yang tidak berkepentingan ke kawasan Kalijodo, agar menghindari jalan tersebut," imbau Ardi.

Kemarin, Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti memastikan tidak akan ada perlawanan dari warga Kalijodo yang digusur pada Senin, 29 Februari 2016. "Sebagian besar sudah sadar dan yang bersalah sudah ditindak," kata dia di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 26 Februari 2016.

Pada Senin depan, kata Krishna, kendali penggusuran di tangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Adapun yang berada di barisan depan  adalah Satuan Polisi Pamong Praja, Polda Metro Jaya, dan Tentara Nasional Indonesia sebagai back up.

Menurut Krishna potensi ancaman yang akan timbul dari warga tidak akan sebesar seperti di masa lalu. Sebab, instansi terkait sudah menertibkan kawasan beberapa hari sebelumnya. "Yang berpotensi menjadi penghalang di hari H, sehari dan dua hari sebelumnya mulai dibersihkan," ucap dia.

Selama penggusuran, Krishna melanjutkan, pengamanan dilakukan di dalam dan luar kawasan. "Lakukan penertiban oleh pemerintah daerah, Polda Metro dan TNI back up untuk menertibkannya", ujarnya.(*)

Liputan  : Piter.

Kategori: Lingkungan.

BERITA TERKAIT