Riau Fokus Padamkan Api 4 Daerah Rentan Karlahut

Nurendi: "Kami fokus pemadaman di empat daerah pesisir timur Riau" yakni Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir dan Meranti. Musim panas yang melanda daerah tersebut dituding sebagai penyebab masifnya pertumbuhan titik api.
KABARRIAU.COM, Pekanbaru - Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran hutan dan lahan Riau Brigadir Jenderal TNI Nurendi menyebutkan hingga kini petugas pemadam fokus mengantisipasi semakin meluasnya kebakaran lahan di empat wilayah pesisir Riau. Musim panas yang melanda daerah tersebut dituding sebagai penyebab masifnya pertumbuhan titik api.
"Kami fokus pemadaman di empat daerah pesisir timur Riau," kata Nurendi, Kamis, 10 Februari 2016.
Empat daerah tersebut yakni Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir dan Meranti. Nurendi mengatakan, ancaman kebakaran lahan yang dikhawatirkan menimbulkan kabut asap cukup berpotensi melanda daerah pesisir Riau menyusul musim panas melanda sebulan terakhir. Hingga kini kurang lebih 300 hektare lahan gambut di Riau terbakar. Namun kabut asap belum mengganggu kualitas udara. (Baca: Ada 59 Titik Panas di Sumatera, Riau Terbanyak)
Menurut Nurendi, hingga kini Komando Resort Militer 031/Wirabima Riau telah mengerahkan 400 pasukan TNI yang disebar di sejumlah wilayah titik api. Jumlah tersebut masih dianggap mampu menangani kebakaran lahan. Namun persoalannya kata dia, jumlah petugas pemadam di lapangan tidak sebanding dengan ketersediaan alat pemadam.
"Peralatan pemadam sangat kurang sekali," ujarnya.
Nurendi menyebutkan, saat ini petugas sangat membutuhkan mesin pompa air dan alat berat untuk melokalisir api agar tidak meluas. Terlebih titik api yang cukup jauh di dalam hutan sangat sulit untuk dijangkau membuat petugas kesulitan padamkan api. Hingga kini kata dia, petugas masih menunggu bantuan dua unit helikopter waterbombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kami sudah ajukan peminjaman dua helikopter dan satu pesawat modifikasi cuaca," ujarnya. (Baca juga: Kebakaran Hutan Riau, BNPB Akan Kirim 2 Helikopter)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru mengeluarkan peringatan wilayah Riau waspada kabut asap. Musim kering yang melanda pesisir Riau memicu maraknya terjadi kebakaran hutan dan lahan. Hingga kini satelit Tera dan Aqua masih memantau 11 titik panas tersebar di wilayah Riau.
Menurut Sugarin, saat ini wilayah pesisir timur Riau mengalami musim kemarau periode pertama. Peluang hujan di beberapa wilayah dominan gambut seperti Bengkalis, Dumai, Meranti dan Siak sangat minim hanya 10 sampai 20 persen. Kondisi tersebut diprediksi berlangsung hingga awal April 2016 yang berpotensi memicu terjadinya kebakaran lahan. "Pengaruh el nino masih kuat," katanya
Kebakaran lahan dua pekan terakhir marak terjadi di sejumlah daerah di Riau. Terakhir Kepolisian Daerah Riau mencatat, secara keseluruhan luas hutan yang terbakar di Riau mencapai 222,5 hektare.
Titik api baru terus bermunculan dan membakar lahan gambut. Di Kota Dumai dan Bengkalis, luas lahan yang terbakar bahkan mencapai ratusan hektare. Kebakaran lahan bahkan merembet ke kawasan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil. Namun kebakaran lahan Riau Sejauh ini belum menimbulkan bencana kabut asap. Riau menyatakan darurat kebakaran lahan hingga 3 bulan ke depan.
Liputan : Brian.
Kategori: Lingkungan.