Kuli Panggul Pelalawan ini Terus Berdoa Supaya Didengar Jokowi, Agar Dibantu Uang Berobat

Kuli Panggul Pelalawan, Riau berdoa semoga Jokowi bisa mendengar dan membantu mereka uang untuk berobat, nah kepada calon dermawan lain yang ingin membantu dapat menghubungi Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Riau.
Okeline, Pelalawan - Nasib yang dialami bocah M Fhatir (2 tahun) balita pasangan Agus dan Halima warga Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau menderita tumor di bola mata sebelah kiri. Untuk ini orang tua Fhatir minta pada Presiden Jokowidodo untuk memberikan kemudahan pada Fhatir untuk berobat ke Jakarta.
Tentunya anak seusia dia harusnya bermain dengan ceria namun akibat matanya terganggu Fhatir hanya digendong orang tuanya setiap hari.
Ekonomi yang terbatas apalagi ibunya tidak bisa bekerja karena terus dekat dengan Fhatir, menyebabkan orangtua bocah ini hanya bisa pasrah dan berharap ada dermawan yang bisa mengulurkan bantuan untuk berobat ke Jakarta.
"Kalau dirumah sakit Riau kayaknya tidak bisa," terang Agus (32) ayah M Fathir yang mengaku mengunakan kartu Jamkesda Pelalawan.
Dikatakan Agus, anaknya divonis dokter RSUD Arifin Ahmad menderita tumor jinak, sementara biaya hidup saja susah apalagi mereka tidak memiliki cukup uang untuk melanjutkan biaya berobat yang menurut analisa dokter harus dilakukan operasi di salah satu rumah sakit di Jakarta itu.
Sebelumnya, M Fahtir sempat dirawat di RSUD selasih selama satu pekan, kemudian dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru di sebabkan alat medis di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci tidak bisa melakukan operasi.
Selanjutnya di RSUD Arifin Ahmad, bocah ini dirawat selama hampir sepekan. Ternyata persoalan semakin runyam buat keluarga sederhana ini.
"Ya, saya bingung bercampur kalut, anak saya tidak juga bisa dirawat dan dilakukan operasi disini, dokter malah memberikan saran agar Fathir dirawat dan dilakukan operasi di Jakarta, untuk mengangkat tumor jinak tersebut," terang Agus yang didampingi istrinya Halima.
Untuk berobat ke Jakarta dia tidak memiliki cukup dana, kendati biaya berobat dibantu pemerintah daerah melalui kartu Jamkesda. Namun diJakarta itu butuh dana untuk beli tiket pesawat, biaya makan, Agus bekerja hanya menjadi buruh kuli panggul di Pasarbaru Pangkalan Kerinci, yang satu hari hanya dapat uang hanya 40 ribu.
Di rumah sederhana berdindingkan papan, Halima ibu M Fathir menceritakan kronologis penyakit Fhatir Berawal sekira bulan Januari 2016 lalu, Fathir bersama kawan sejawatnya bermain-main di halaman rumah, karena pelipis mata sebelah kiri gatal-gatal lantas digaruk, lama-lama kelamahan posisi yang digaruk membengkak besar hingga menutupi mata.
"Berbagai usaha telah kami lakukan, baik dari pihak medis maupun dari cara kampung (non medis) namun usaha belum berhasil," tutur ibunya Halimah dengan berlinang air mata menceritakan penyakit yang diderita M Fahtir.
Dia berdoa semoga Jokowi bisa mendengar dan membantu mereka, nah kepada calon dermawan lain yang ingin membantu dapat menghubungi Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Riau.
berita_oke : Zulhamsyah.
Editor Basya