Subsidi Listrik Tidak Tepat Sasaran Akan Dicabut

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya (ESDM) akan segera menerapkan tarif listrik nonsubsidi kepada pelanggan-pelanggan PLN yang dianggap mampu.
Subsidi tersebut akan dicabut dan akan diberikan kepada orang-orang yang berhak. Menurut pemerintah selama ini subsidi pada pelanggan 900 VA dan 450 VA banyak yang tidak tepat sasaran.
"Subsidi tetap kita berikan kepada orang-orang yang betul-betul berhak. Itu kebijakannya," kata Sudirman, saat konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (18/3/16).
Sudirman Juga menuturkan bahwa pihak kementerian melalui PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat ini sedang melakukan penyisiran data yang valid bagi pelanggan-pelanggan PLN.
"Kita sedang menyisir data, supaya datanya tunggal mengenai siapa yang berhak dapatkan subsidi," ujar Sudirman.
Sebelumnya, PLN menyatakan telah menyelesaikan pendataan pelanggan listrik golongan 900 VA. Dari data tersebut sekitar 18 juta pelanggan akan dicabut subsidinya karena dinilai tak tepat sasaran.
"Data PLN ada 22 juta pelanggan rumah tangga 900 VA tapi yang miskin menurut TNP2K ada 4,1 juta pelanggan. Berarti ada 18 juta pelanggan yang harus tidak disubsidi," kata Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun, belum lama ini.
Agar tidak memberatkan dengan dilepaskannya subsidi ini, Benny juga menuturkan, PLN menyediakan layanan biaya tambah daya listrik (tambah daya) gratis bagi pelanggan Rumah Tangga 900 VA (Volt Ampere) yang ingin naik daya ke 1300 VA.
Benny mengatakan penambahan daya gratis ini mulai berlaku sejak permohonan pada 15 Maret hingga 31 Desember 2016 dan hanya berlaku bagi penambahan daya konsumen Rumah Tangga 900 VA menjadi 1.300 VA.[metro]