BBM Turun, Namun Harga Sembako Tetap Mahal di Pekanbaru

"Percuma saja harga BBM turun, tapi harga sembako masih tetap mahal karena cenderung tidak turun. Kalau BBM naik, maka semua harga kebutuhan pokok langsung ikut naik".
KABARRIAU.COM, Pekanbaru - Seminggu sudah pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak sebesar Rp 500 per liter, ternyata tidak berpengaruh pada penuruan harga berbagai kebutuhan pangan terutama sembilan bahan pokok atau Sembako di sejumlah pasar tradisional Kota Pekanbaru yang tetap masih relatif tinggi.
"Percuma saja harga BBM turun, tapi harga sembako masih tetap mahal karena cenderung tidak turun. Kalau BBM naik, maka semua harga kebutuhan pokok langsung ikut naik," ungkap seorang warga kec. Marpoyan Damai, Bernita (41) di Pekanbaru, Kamis (7/4/2016).
Mahalnya harga bahan pangan saat ini, katanya, sangat terasa oleh warga khususnya di ibu kota Provinsi Riau. Terlebih harga sembako, sehingga dampak penurunan harga BBM setelah berlangsung satu minggu hampir tidak dirasakan.
Seperti di Pasar Cik Puan, dan pasar Dupa tangkerang Tengah, harga minyak goreng curah justru mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000/kg dari sebelumnya diecer para pedagang Rp 10.500/kg.
Rosalina (46), pedangang mengaku harga tersebut baru cukup untuk modal berjualan saja, sehingga saat ini pada beberapa kios minyak goreng curah dinaikan menjadi Rp 11.500/kg.
"Kalau untuk minyak goreng, sekarang modalnya saja sudah Rp 10.500/kg. Padahal sebelumnya dengan harga modal sekarang, harga itu merupakan harga jual kita. Jadi, mau jual berapa kita lagi," katanya.
Yeni (35), pedagang Pasar Arengka mengatakan, harga sejumlah kebutuhan pokok relatif cenderung stabil seperti harga berbagai komoditas beras seperti dengan kualitas sedang saat ini dijual Rp 13.000/kg.
"Kalau beras memang turun, akibat panen raya di Sumatera Barat karena beras yang dijual disini berasal dari Provinsi tetangga. Bukan karena penurunan harga BBM. Rata-rata beras alami penurunan sebesar Rp1.000/kg," ungkapnya.
Dia menambahkan, harga kebutuhan pokok berupa kacang-kacangan juga relatif turun seperti kacang tanah mengalami penurunan paling drastis dibandingkan kebutuhan pokok lainnya.
Kacang tanah biasanya Rp 25.000/kg dan mengalami penurunan sekitar Rp 3.000 menjadi Rp 22.000/kg. "Kalau menurut saya, harga sembako turun bukan karena turunnya premium dan solar karena beras dan kacang sudah turun sekitar dua pekan lalu," ucap dia.
Untuk harga komoditas lainnya masih relaif normal, misal gula pasir berada di harga Rp 13.000/kg, bawang merah Rp 20.000/kg dan bawang putih Rp 35.000/kg.
Cabai merah dari Jawa Rp 35.000/kg, cabai merah Bukit Tinggi, Sumatera Barat Rp 45.000/kg dan harga cabai rawit sekitar Rp 27.000/kg.(*)
Liputan : Pung L mandiri.
Editor : Burian.
Sumber: -