Hanya 25 Cabor Penyumbang Medali Riau di PON XIX 2016
Kontingen berjuluk Pulau Dewata - Bali yang H-3 berhasil menggeser posisi Riau dari peringkat ke-6. Perolehan medali emas dari cabor layar membuat Bali merengkuh 20 medali emas, selisih medali emas dari kontingen "Bumi Lancang Kuning" Riau, yang mengemas 18 medali emas, 26 perak 28 perunggu.
KABARRIAU.COM, PEKANBARU - Kini pertandingan 44 Cabang Olahraga (Cabor) pada PON XIX yang dimulai tgl 17-29 September 2016 di Jawa Barat sudah berakhir. Sebanyak 756 medali emas, 756 medali perak dan 954 medali perunggu sudah tersebar ke 34 peserta.
Kontingen tataran Tanah Pasundan berhasil menjadi juara umum dengan mengemas 217 medali emas, 217 medali perak dan 156 perunggu.Torehan yang cukup fenomenal ini membuat Jabar berhasil mengukir sejarah di PON, karena meraup medali emas lebih dari 200 keping. Ini merupakan juara umum ketiga kalinya bagi Jawa Barat.
Juara umum kedua ditempati, Jawa Timur dengan 133 medali emas, 137 perak dan 138 perunggu.Sementara juara umum edisi PON XVIII 2012 lalu, harus puas diposisi ketiga dengan medali 137 emas 125 medali perak dan 117 medali perunggu.
Lalu Jawa Tengah dengan torehan 32 medali emas 57 perak dan 83 perunggu berada diperingkat ke-4.Disusul tuan rumah PON XVII 2008, Kalimantan Timur, dengan 24 medali emas 41 perunggu dan 71 perak.
Sementara kontingen berjuluk Pulau Dewata, Bali yang H-3 penutupan masih berkutat di peringkat 10 berhasil menggeser posisi Riau dari peringkat ke-6. Torehan medali emas dari cabor layar membuat Bali merengkuh 20 medali emas, selisih medali emas dari kontingen"Bumi Lancang Kuning" Riau, yang mengemas 18 medali emas, 26 perak 28 perunggu.
Meski cuma bercokol diperingkat keenam, Riau menjadi yang terbaik di Pulau Sumatera. Di posisi kedua ada Sumatera Utara dengan 16 medali ema 17 perak dan 34 perunggu. Lalu ada Sumatera Barat dengan 13 emas 9 perak dan 19 perunggu. Bengkulu yang meraih dua perak dua perunggu menempati peringkat ke-33 menjadi juru kunci di pulau sumatra.
Kontingen Riau yang mengumpulkan 18 medali emas 26 perak dan 28 perunggu dihasilkan dari 25 cabang olahraga. Menembak menjadi pedulang terbanyak dengan 4 emas via, Totok Trimartanto nomor 25 m Rafid Fire perorangan putra, 10 M Air Pistol standard, Puti Mardhatillah, 25 M Center Fire oleh Safhrin Sihombing, 25 M center Fire beregu (Safrin, Totok, Sugiono). Kemudian lima medali perak dihasilkan dari nomor 50 M Prone Putri atas nama Erlinawati Ch, 25 m Sport Pistol putri dari Barry Agustini, 25 m Rafid Fire team putra, 25 M Center Fire pistol putra, Totok Trimartanto, 25 M standar Pistol team putra. Sementara medali perunggu dihasilkan 10 M Air Pistol Team Putra
Cabor kedua renang yang menyumbangkan tiga medali emas tiga perak satu perunggu. Medali emas dipersembahkan, Azzahra Permatahani dari 800 m gaya bebas 400 m gaya ganti dan Anandia Treciel Vanesae Evato dari nomort 100 m gaya dada.
Kemudian tiga medali perak dan satu perunggu disumbangkan, Azzahra Permatahani via, nomor 200 m gaya ganti, 200 m gaya dada, 1500 m gaya bebas, perunggu dari nomor 400 m gaya bebas.
Cabang ketiga yang mendulang medali adalah Dayung. Tanzil Hadid, Wiko Febrianto dari Double scull kelas ringan (LM2x) putra, C1 1000m Putra, Maizir Riyondra menjadi penyumbang medali emas.Kemudian medali perak juga dari Tanzil Hadid dari Rowing Coxless Fair M2. Medali perunggu dihasilkan, Novriadi nomor canoeing slalom K1 pa, Nofriadi, K-4 1000m putra (Ikhwan Randi, Rio Akbar,Jenky Fahri, Andi Saputra).
Selanjutnya cabor atletik.Induk olahraga ini menyumbangkan dua medali emas tiga pereak dan lima perunggu. Dua medali emas dihasilkan, Lempar Cakram Putri (Sulastri), Lempar Cakram Putra (Taufik Nurrahman). Medali perak, Elisar Gamashi (3000 halang rintang), M Hariyadi Hidayat (Lompat Tinggi Putra) dan lima perunggu dari Kristian L Tobing jalan cepat 10 KM dan 20 KM putra, Lari maratahon 10 Km Yanita Sari, Hariyadi Hidayat (lompat tinggi)
Cabor senam juga menjadi primadona. Satu medali emas 4 perak dan perunggu dihasil skuad besutan Ahmad Markos dan Alwin Idrus. Medali emas dihasilkan dari, Muhammad Afrizal dari nomor gelang-gelang (Rings). Empat medali perak dari Artistik Beregu putra, Agung Suci perorangan kuda pelana (pomel horse/PH) putra, artistik perorangan serba bisa (All round Final), palang tunggal putra (horizontal bar/HB) serta satu perunggu dari nomor Floor Excercise/FE Putra, Doni Pratama
Cabang olahraga Anggar juga menjadi salah satu pemecah kebuntuan perolehan medali emas. Besutan Trio Harianto, Zulkifli dan Yonrizal berhasil mengemas sejarah baru bagi IKASI Riau diajang PON. Satu medali emas lewat Zulfikar (Floret individual putra), satu perak dari Degen Individual Putri atasnama Megawati dan dua perunggu via M Fatah Prasetyo (Floret individual putra), Floret team putra melambungkan nama-nama duta olahraga yang dikenal olahraga zorro ini.
Selanjutnya cabor tinju juga berhasil mencetak sejarah bagi olahraga adu jotos di Riau. Jeki Rezeki dari Kelas 46 kg menjadi pemecah mitos sejarah emas dunia tinju Riau di PON. Sementara medali perak dihasilkan, Muhammad Yunus Pane dari Kelas berat 91 kg.
Taekwondo juga tercatat menjadi olahraga beladiri yang mampu meraih medali emas pertama diajang PON sejak berdirinya olahraga asal Korea di Bumi lancang Kuning. Adalah Galuh Kogas yang turun dinomor Kyorugi Over 87kg menjadi pembedanya. Selain itu dua medali perunggu juga disumbangkan dari olahraga yang dikomandoi Amran Tambi, via Poomsae Putra atas nama Auliya Ramadhan, Kyorugi under 58 kg, Ibrahim Zarman
Medali emas Riau lainnya disumbangkan penjaga tradisi medali. Yakni dari Pengprov PABBSI. Adalah lifter angkat berat Sri Rahayu kelas 84kg menjadi pahlawannya. Sementara medali perak disumbangkan lifter senior Fatmawati dari Kelas 58 kg putri. Dua medali perunggu disumbangkan atlet PABBSI Riau, Willy Sandria kelas 74 kg putra, Rini Maisuri kelas +84 kg putri.
Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) juga memberi andil medali bagi Riau. Dicabang Aeromodelling, Alifian Bryan Candra Dewi menyabet medali emas dari nomor OHLG perorangan putri. Lalu medali perunggu via atlet asal Rokan Hulu Endang Jarwati yang turun di nomor Precision Landing Single Seater Putri.
Pencetak sejarah bagi dunia olahraga lainnya adalah cabor Bowling. Adalah Hardi Rachmadian berhasil mengukir namanya menjadi yang terbaik di nomor Master Event.
Cabang olahraga selanjutanya adalah sepaktakraw. Cabor andalan Riau ini gagal menyumbangkan medali emas cuma mampu memberikan tiga medali pefrak via nomor, Tim Putri, Tim Putra, double event putri.Llalu medali perunggu dari nomor regu putri.
Selanjutnya Balap Sepeda. Cabang ini cuma berhasil membawa pulang tiga medali perak satu perunggu lewat Cross Country individual putri (Wilhelmina), Cross country individual putra (Sugianto) dan nomor relay campuran. Satu perunggu dihasilkan Noviana dari cross country individual putri.
Kemudian cabor andalan yang gagal mendulang medali emas adalah Selam. Cabor yang dikomandoi Ali Usman Kimendu cuma mampu merebut dua medali perak. Yakni dari nomor Laut OBA M Course putri, Pina Malini dan Laut OBA 5 Point Course putra, M Alfian Rosyadi. Sementara medali perunggu disabet dari nomor Laut OBA M Course putra.
Selain cabang olahraga yang berhasil meraih medali emas dan perak, tujuh cabang olahraga Riau juga berhasil memberikan sumbangsih medali perunggu untuk kontingen Riau.
Cabor-cabor itu antara lain, Budi Hendri Permana dari Judo kelas 90-100 kg putra, Lalu Suprianto dari cabor ski air nomor wakeboar perorangan putra. Kemudian dari Gulat, atasnama Khairuddin ( Kelas 57kg putra), Rahmat Budiman (kelas 74kg, gaya bebas)
Setelah itu M Fadhil dari cabang Panahan nomor Total Jarak Nasional Putra, Yudha Mahendri dari cabor Pencak silat nomor Tanding kelas A 45-50 kg.
Cabang Squash dari nomor beregu campuran dan Muhaamd Ali dari cabang Tarung Drajat nomor Kelas 49,1 - 52 kg juga menjadi bagian sejarah kontingen Riau di PON XIX 2016 di Jawa Barat.(*)
Liputan : Brian.
Editor : Robinsar Siburian.
Kategori: Olahraga.

