Berburu Makanan, Hancurkan Penghalang

Bagaimana elang jantan bergulat dalam kerasnya alam mencari makan untuk keluarganya?.
Biasanya, induk elang dan telurnya membuat dan menempatkan sarang jauh diatas puncak gunung supaya aman dari jangkauan predator pengganggu.
Saat induk elang mengerami telurnya, sang jantan terbang sejauh ratusan kilometer untuk mencari makan bagi keluarganya. Matanya tajam dari balik awan bisa melihat buruan yang sangat jauh didaratan.
Kisah burung elang dalam perjalanan mencari nafkah berani bertarung dengan ular paling berbisa yang sangat ditakuti oleh semua binatang lain. Pada waktunya, ketika hari senja telah tiba,, sang jantan kembali ke sarangnya dengan membawa makanan bagi keluarganya.
Ketika sang jantan begitu penuh perjuangan membawa hewan hasil buruan dari jarak ratusan kilometer ketempat dimana sang induk berada, binatang buruan itu bahkan lebih berat dari badannya. Dengan susah payah dia membawa binatang buruan itu menggunakan paruhnya.
Ada kalanya dia lelah dan mengharuskan dia berhenti sejenak untuk beristirahat. Setiap jengkal ketinggian membuat dia semakin lelah dan semakin lelah. Namun semangat kesetiaannya pada keluarga tetap membawa dia berjuang kembali kesarang dengan hasil tangkapan yang ada.
Induk elang dan anak-anaknya suatu ketika bisa menghadapi kelaparan. Beberapa hari mereka tidak mendapatkan makanan. Suhu yang sangat dingin membuat si anak-anak elang makin kurus, menggigil dan lemah. Induk elang dengan sigap terbang meninggalkan sarang dan berburu membantu sang jantan mencari makan bagi keluarganya. Sungguh sebuah gambaran kesetiaan dan kerjasama yang luar biasa.
Betapa banyak filosofi bisa didapatkan dari kisah kehidupan elang. Terlihat sebuah keperkasaan, sebuah kekuatan, sebuah keberanian, bergabung menjadi satu dengan kesetiaan. Bayangkan elang-elang itu berani melawan ular berbisa yang sanggup membunuh apapun.
Elang berbeda dengan ayam. Ayam makan cacing, ayam tinggal dipeternakan, karena memang ayam diciptakan untuk kemaslahantan manusia. Namun ayam tidak pernah berani melawan ular.
Banyak ular berbisa yang sangat jahat dalam kehidupan umat manusia. Mereka berani berbuat jahat dan melakukan apapun. Ular berbisa itu mematikan bukan karena gigitannya, tapi karena racunnya yang masuk kedalam darah dan membuat aliran darah menjadi tersumbat. Apakah kita berani menghadapinya? Apakah kita seperti ayam yang hanya berani dengan cacing? Apakah kita mau seperti ayam yang hanya siap dipotong untuk dijadikan makanan saja? (s/***)