delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Ice Habibie Peluk King Kobra Liar?

Pekanbaru - Seorang pemuda asyik bermain dengan dua ekor ular jenis King Kobra liar.

Ice Habibi (22), memang memiliki nyali, di hadapan masyarakat Kampar dia memeluk dan bercengkraman bersama kedua hewan beracun itu.

Seperti dilakukannya belum lama ini di Desa Mentulik Kabupaten Kampar, dengan aksinya Ice mampu menjinakkan ular itu. Komunitas Rajawali Reptil Community (Retic) sebuah kelompok anak muda pecinta ular.

Mereka penasaran, kemudian menyambangi kediaman Ice untuk melihat lebih dekat dua King Kobra yang biasanya paling ditakuti manusia dari ular biasa. "Kami bersilaturahmi ke rumah abang itu (Ice), untuk melihat dua King Kobra. Karena kami sangat tertarik dengan ular. Kemudian kami minta izin memegangnya, penasaran saja," kata Tohar, anggota Retic saat berbincang, Jumat (7/4/2017).

Anggota Retic lainnya, Ammar mengambil seekor King Kobra itu dari dalam kandang yang berdempetan dengan dinding rumah Ice. Ketika dilihat dan diperiksa, ternyata gigi ular yang biasanya digunakan untuk mencari mangsa dan makanan itu sudah dicopot.

"Kami tanya, apakah taring ular yang biasanya digunakan untuk memangsa itu dicopot. Abang itu (Ice) menjawab iya, dan kami pun diam. Kemudian King Kobra satu lagi kami periksa, dan juga tidak memiliki taring lagi," kata Tohar.

Akibatnya, kedua King Kobra tersebut tampak lemas dan lesu serta kurang semangat. Sebab, King Kobra merupakan tipe ular yang menyerang jika diganggu dan nyawa terancam. Berbeda dengan kedua King Kobra peliharaan Ice, tidak menggigit atau menyerang ‎orang yang memegangnya.

"Saya dan teman-teman yang lain mencoba untuk memegang kedua King Kobra itu. Dan kami tidak diserang, biasanya ular itu sangat berbahaya, butuh tehnik khusus untuk menangkap dan menenangkannya," ungkap Tohar.

Tohar dan anggota Retic yang lain tidak dapat berbuat banyak. Masyarakat sekitaran rumah Ice yang melihat mereka memegangi ular itu pun tampak kaget. Sebab, selama ini hanya Ice yang berani bermain dengan King Kobra itu.

Akhirnya, para anggota komunitas Retic itu pamitan dengan Ice dengan cara yang sopan. Karena, kata Tohar, niat mereka bukan untuk mengungkap keahlian seseorang ataupun mengganggu aktivitas orang lain. "Kami hanya bertanya terkait dicabutnya taring ular itu, dan kami tidak mempertanyakan alasannya. Lalu kami pulang ke Pekanbaru dan kami sudah mengetahui tentang kedua King Kobra itu," kata Tohar. (san)

BERITA TERKAIT