Pekanbaru - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau penggelontoran dana Rp 7 miliyar yang dianggarkan untuk ternak sapi potong masih disoal DPRD Riau.

Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau, Marwan Yohanes mendukung rencana itu, namun sebaliknya kurang sependapat nilai anggaran yang bakal digelontorkan ."Kalau pengadaannya saya setuju. Tapi alangkah eloknya besaran anggarannya ditambah, apalagi sebentar lagi kita akan menghadapi bulan puasa dan dilanjutkan dengan hari Raya Idul Fitri," katanya di DPRD Riau, Kamis kemarin. 

Rencananya, sapi-sapi itu akan diberikan kepada masyarakat untuk dibudidayaan sehingga Riau diharapkan bisa swasembada daging sapi dan tidak lagi memasok daging sapi dari luar wilayah Riau untuk dikonsumsi. "Dengan nilai yang fantastis itu, menurutnya, kuota Riau untuk daging sapi masih jauh belum tercukupi. Pasalnya, belajar dari tahun-tahun sebelumnya, Riau selalu kekurangan daging dan terus memasok daging dari wilayah lain.. Saya rasa pun dengan angka segitu masih belum mencukupi," terangnya.

"Lihat saja jumlah masyarakat Riau dalam waktu kedepannya. Bayangkan saja, 60 persen masyarakat kita yang hidup disektor pertanian, peternakan dan lainnya harus gigit jari dengan kebijakan yang mengatasnamakan infrastruktur," imbuhnya.

Permasalahan yang harus segera dapat ditangani ialah menindak segala penyimpangan yang terjadi jika hal itu benar-benar terjadi baik itu di sektor redaksiistrasi yang berujung kepada hukum. "Kalau ada hal seperti ini kita teriak, nanti kalau daging kembali susah pro kontra lagi. Serba salah kan," tutupnya. (sun/*)