Raja - Ratu Swedia akan ke Indonesia

Jakarta - Kunjungan Raja Carl Gustaf bersama Sang Ratu ke Indonesia nanti terfokus pada penguatan investasi, perdagangan, kerja sama bidang energi baru dan terbarukan, serta riset teknologi antar kedua negara.
“Karena itu, kunjungan Raja Swedia ke Indonesia nanti juga turut membawa delegasi bisnis yang terdiri dari sekitar 60 pengusaha dari 35 perusahaan Swedia, salah satu yang ternama adalah Marcus Wollenberg,” tutur Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri RI Tyas Baskoro Her Witjaksono Adji di Gedung Kemlu, Jakarta, dimuat CNNIndonesia.com, Kamis (18/5/2017).
Menurut Witjaksono, selama 67 tahun hubungan bilateral Jakarta dan Stockholm terjalin, kerja sama ekonomi dan investasi kedua negara terus menguat. Hingga kini, tercatat investasi Swedia yang masuk ke Indonesia telah mencapai US$78 miliar.
Saat ini, Witjaksono menuturkan, kedua negara masih berupaya menghasilkan sejumlah kesepakatan yang bisa disetujui kedua kepala negara saat pertemuan berlagsung. Salah satunya, tutur dia, perjanjian bebas visa dan kerja sama bidang ekonomi kreatif antar kedua negara. “Selain kesepakatan government to government, kunjungan Raja Swedia nanti juga bisa membuahkan kesepakatan ekonomi bisnis antara agency to agency,” ucapnya.
Senada dengan Witjaksono, Duta Besar RI untuk Swedia Bagas Hapsoro mengatakan kunjungan Raja Swedia ini menjadi peluang Indonesia untuk menjalin kerja sama yang lebih erat lagi dalam hal ekonomi dan pemajuan riset teknologi.
Sebab, Swedia, menurutnya telah menjadi pusat inovasi dunia. Terbukti banyak produk dan teknologi asal negara Skandinavia itu menjadi tren dunia, termasuk di Indonesia seperti Spotify, Skype, teknologi bluetooth, produk furniture IKEA, dan merk baju H&M. “Kami melihat kalau kesempatan ini bisa memperbanyak job creation bagi jutaan pekerja. Maka penguatan hubungan kedua negara perlu kita gali lagi,” kata Bagas.
Selain Jakarta dan Bogor, Raja Swedia juga direncanakan akan berkunjung ke Center for International Forestry Research atau CIFOR di Bogor. Raja Carl dikenal memiliki ketertarikan dalam bidang pelestarian lingkungan dan sumber daya alam.
Kehutanan, keanekaragaman hayati, dan terumbu karang menjadi perhatian sendiri bagi Raja Swedia. Hal itu, tutur Bagas, juga menjadi salah satu magnet bagi Swedia untuk mempererat kerja sama dengan Indonesia.
“Indonesia terkenal dengan kekayaan alam dan keanekaragaman hayatinya. Raja Swedia mempunyai personal attachment dengan pengelolaan lingkungan khususnya kehutanan dan terumbu karang di Indonesia,“ kata Bagas.
Kunjungan Raja Carl Gustaf sebagai kepala negara ke Indonesia merupakan yang pertama sejak hubungan diplomatik Jakarta-Stockholm terjalin sekitar 1950 lalu. Bagas mengatakan, isu politik tidak akan dibahas Raja Carl saat bertemu dengan Jokowi. “Raja adalah simbol negara Swedia dan berada di atas semua golongan. Jadi isu bersifat politik seperti terorisme tidak akan dibahas oleh beliau saat bertemu dengan Presiden Jokowi,” ujarnya.
“Namun, pembicaran politik tidak menutup kemungkinan akan dibahas antar menteri karena Raja Carl juga akan didampingi menlu dan sekretaris kementerian kesehatan urusan anak dan perempuannya,” kata Bagas menambahkan