delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Gubri "Jantungan" Dana PON Kurang Rp 1,056 T

Pelaksanaan PON XVIII 2012 di Riau terancam gagal, karena mengalami kekurangan anggaran sebesar Rp 1,056 triliun untuk keperluan penyelenggaraan, pembangunan veneus dan infrakstruktur penunjang. Namun, pemerintah baru menjanjikan tambahan anggaran sebesar Rp 381 miliar, dan sisanya akan dimintakan ke kementerian terkait. Gubri M Rusli Zainal mengaku jantungan.
 

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Persiapan PON XVIII 2012 di Kementerian Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) yang dipimpin Menko Kesra Agung Laksono, dihadiri Menpora Andi Malarangeng, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawaty, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Gubri Rusli Zainal, Ketua Umum Koni Rita Subowo dan perwakilan kementerian terkait lainnya di Jakarta, Rabu (2/11).

Menurut Gubri, pelaksnaan PON XVIII 2012 sudah semakin dekat, namun untuk anggaran tambahan untuk 2012 belum disetujui. Gubri mengatakan, untuk penyelenggaraan PON di Riau diusulkann tambahan anggaran di APBN sebesar Rp 306,920 miliar, pembangunan venues Rp 290 miliar, serta pembangunan infrakstruktur penunjang Rp 460 miliar untuk pembangunan jalan pekanbaru-Dumai serta pembangunan jembatan Siak-Dayun. "Komisi X baru menyetujui tambahan Rp 306 miliar dan 290 miliar, jadi masih ada kekurangan untuk pembangunan infraktrur penunjang Rp 460 miliar," kata Gubri.

Tambahnya Riau sendiri, juga mengusulkan tambahan anggaran di APBD Riau 2012 sebesar Rp 21,167 miliar untuk penyelenggaraan PON, Rp 133, 748 miliar untuk pembangunan venues dan untuk tambahan dana infrastruktur penunjang sebesar Rp 455,247 milar. "Jadi kalau tidak disetujui dalam dua hari mendatang, bikin kita senut-senut (jantungan, red). Tapi kalau persiapan maupun venues sudah 96 persen, kita akan laksanakan PON secara modern untuk menggambarkan kemajuan Riau yang didukung IT dan sound sistem canggih dari Guangzhou China," katanya.

Sementara Menpora, Andi Malarangeng mengatakan, persiapan PON di Riau telah berjalan dengan baik, dan Kemenpora bersama Komisi X DPR telah menyetujui tambahan anggaran sebesar Rp 381 miliar, meskipun belum diperinci satu persatu mata anggarannya. Andi berharap agar Menko Kesra Agung Laksono mencarikan sumber pendanaan lain di kementerian untuk tambahan anggaran lainnya, termasuk untuk pelaksnaan Islamic Solidarity Games (ISG) pada 2013.

"Kita telah setujui tambahan Rp 381 miliar, meskipun belum kita sisir satu persatu. Sedangkan sisanya bisa Menko Kesra bisa menyampaikan ke Menteri Keuangan untuk mencari sumber pendanaan lain yang harus dicairkan pada 2012," katanya.

Menpora menegaskan, PON di Riau merupakan pelaksanaan pekan olahraga berstandar internasional yang bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Kemenpora, lanjutnya, akan mendukung daerah untuk membangun fasilitas olahraga di masing-masing wilayahnya berstandar internasional sehingga tidak pusat di Jakarta saja.

"Kalau NTT dan Bengkulu mau menyelenggarakan PON silahkan, kita akan bangun fasilitas olahraga berstandar internasional. Pembangunan fasilitas olahraga di daerah telah kita mulai di Surabaya, Palembang, Kaltim dan Riau. Kita berharap semua daerah nanti memiliki," katanya.

Ketua Umum KONI Rita Subowo berharap PON Riau berjalan dengan sukses karena adanya perubahan visi, tidak hanya sekedar merebut medali emas sebanyak-banyaknya. Namun, dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan even olahraga di tingkat internasional seperti Sea Games, Asian Games, Olyimpic Games dan lain-lain.

"Makanya yang akan ikut ada para remaja yang akan kita persiapan untuk tingkat internasional, bukan hanya atlet tua yang ingin merebut medali emas. PON akan diikuti 12.500 atlit dan official," kata Rita.

Untuk pelaksanaan ISG, Rita menambahkan, pihaknya telah menyiapkan usulan Keppres ke Presiden akan pemerintah mengalokasi anggaran untuk pelaksanaan pekan olahraga negara-negara OKI tersebut. "Kita telah usulkan Keppres tentang ISG, sementara untuk pelaksanaan PON kita telah menyiapkan 200 voulenter magang di Sea Games Palembang. Prinsipnya kita telah menyiapkan panitia pengarah untuk mendukung kegiatan PON dan ISG," katanya.

Masih menurut Gubri, Pemprov Riau meminta perhatian serius dari Kementerian Perhubungan terkait pembangunan Bandara Syarif Qasim II yang sudah selesai, tinggal pemberian interior dan penataan lahan parkir. Rusli mengaku kwatir bila bandara lama langsung dibongkar dan menfungsikan bandara baru, karena akan mengganggu kegiatan PON.

"Kalau yang lama langsung dibongkar, dan dibangun baru kira bisa kritis karena pembangunannya tidak akan terkejar. Kita minta difalitasi bertemu dengan Angkasa Pura agar tidak dibongkar dulu sampai yang baru berfungsi," kata Gubri.

Menko Kesra Agung Laksono meminta kementerian terkait mendukung suksesnya pelaksanaan PON di Riau, karena menjadi tanggungjawab sektoral, termasuk dalam hal pendanaan karena Riau lebih maju dari Sumsel dalam mempersiapkan Sea Games.

"Ini menjadi tanggungjawab sektoral, saya harap PON Riau sukses karena akan menjadi pembelajaran bagi daerah lain dalam menyelenggarakan kegiatan olahraga bertaraf internasional. Harusnya Sumsel belajar dari Riau dalam mempersiapkan Sea Games," kata Agung. **/ira/rls

BERITA TERKAIT