delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Masyarakat Riau Cari Pemimpin atau Figur?

Pekanbaru - Kepemimpinan merupakan kebutuhan asasi manusia sebagai makhluk sosial. Tanpa ada kepemimpinan, maka tatanan kehidupan masyarakat akan kacau. Pemimpin yang jujur, amanah, adil dan peduli rakyat adalah dambaan masyarakat. 

"Untuk menjadi pemimpin di Riau (Gubernur), kemungkinan berani menghabiskan uang begitu banyak untuk mengadakan fit and proper test (uji layak kelayakan dan kepatutan), hanya untuk mencari figur pemimpin institusi Pemerintahan di Riau yang berkualitas.," kata H Darmawi Aris SE, dari Lembaga Melayu Riau (LMR), Selasa (11/7/2017) dalam bincang-bincangnya tadi ini. 

Belakangan ini, banyak ditemukan pemimpin yang cerdas akal tapi “tidak cerdas hati” terjebak dalam perilaku menyimpang dan bersikap hedomistik buat memuaskan hawa nafsu pribadi, keluarga dan kelompoknya. Kasus seperti suap, korupsi, illegal logging dan mesum adalah realita serangkaian maksiat yang dilakukan oknum berdasi dan terhormat. "Masyarakat jangan terkecoh propoganda-propoganda tim figur seorng calon," sebutnya   

Adanya berita_oke-berita_oke yang disiarkan berbagai media tentang kasus korupsi dikalangan para pejabat dan mantan pejabat di daerah mulai dari gubernur, bupati, kepala dinas dan instansi/badan pemerintahan lainnya pada masa kepemimpinannya menjadi berita_oke headline yang menghiasi media cetak saat ini. "Para bakal calon selama masih incumben tidak diperbolehkan memakai, memperguakan sarana pemerintah, ini sangat tidak etis dipandang masyarakat," ujar Darmawi

Figur adalah orangnya secara individu, sedangkan Pemimpin orang yang benar-benar menjadi panutan dalam bermuhasabah (introspeksi diri) sejauh mana mereka memberi kesejahteraan dan “keberkahan” bagi rakyat di masa kepemimpinannya. 

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 sudah diambang pintu. Tinggal hitungan bulan. "Hendaklah nantinya memilih figur pemimpin yang ideal dan bermoral seperti Rasulullah saw. Kita tidak ingin mengulang kesalahan dalam memilih pemimpin, yang efeknya dapat merugikan negara dan menyengsarakan rakyat dalam rentang waktu yang cukup lama," ajaknya.

Dia menganjurkan masyarakat lebih memilih sosok pemimpin yang ideal dan sejati. Sebagai seorang pemimpin tentu memiliki dan mencerminkan ketauladanan yang baik serta patut dicontoh.

Nah, bagaimana dengan karakter pemimpin kita saat ini? Sudahkah pemimpin kita menjadikan Rasulullah sebagai panutan dan model kepemimpinan mereka, tanya Darmawi.

"Kita sangat mendambakan karakter pemimpin ideal seperti Rasulullah SAW dan para khulafaur rasyidin. Tidak ada kata mustahil menjadi seorang pemimpin ideal seperti Rasulullah. Sejarah mencatat bagaimana kepemimpinan para khulafaur rasyidin, Muawiyah, Umar bin Abdul Azis, Harun Ar-Rasyid, Salahuddin Al-ayyubi dan para pemimpin Islam lainnya pada zaman kekhilafan Islamiah, yang telah membawa Islam kepada puncak kejayaan kejayaan dan zaman keemasan," terangnya.

Kuncinya, mereka dapat mencontoh dan menerapkan model kepemimpinan Rasulullah SAW. Al Quran dan Hadits adalah pedoman dalam kehidupan mereka, tambahnya. (s/***)

BERITA TERKAIT