delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Popularitas Merosot

Gubernur Riau Paling Tidak Populer

Okeline, Pekanbaru - Popularitas Gubernur Rau Arsyadjuliandi Rachman (Andi Rachman) terus merosot.

Gaya kepemimpinan maupun kebijakannya selama memimpin belum menyentuh hajat hidup orang banyak bahkan banyak orang mengkhawatirkannya di masa awal kepemimpinan maupun akan datang.

Penilaian-penilaian yang berbau kekhawatiran dari tokoh Riau menunjukkan popularitas Andi Rachman mencapai titik terendah selama menjabat Gubernur Riau. 

H Darmawi Aris SE, tokoh dari Masyarakat Melayu Riau (LMR) menilai, Arsyadjhuliandi Rachman kebanyakan telah kehilangan dukungan di kalangan orang dewasa independen baik yang tidak memiliki gelar sarjana di Riau.

Dia mengeluarkan amanat kepada masyarakat Riau agar memilih Gubernur kedepan benar-benar memiliki patrotis, memerhatikan rakyat dari segala lini, pembangunan ekonomi, kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan masyarakat.

"Suara dari orang dewasa menilai cara Arsyadjhuliandi Rachman menangani pembangunan sangat lamban, kegagalannya memperkenalkan reformasi layanan kesehatan dan peningkatan kesejahteraan rakyat responsnya masih dianggap negatif terhadap Arsyadjhuliandi Rachman," terangnya.

"Ini adalah penampilan terburuknya dari masa menjabat Gubernur sejak awalnya sejauh ini," kata Darmawi yang ikut melakukan perhatian selama memimpin Gubernur Riau itu.

Namun dalam hal lain, Darmawi menilai Arsyadjhuliandi Rachman dianggap lebih baik dalam soal memimpin terhadap bawahan untuk tertib kerja. Hal lain menunjukkan bahwa mayoritas warga Riau menganggap masalah keuangan di Riau kini mencapai "titik rendah yang membahayakan" di bawah pemerintahan Arsyadjhuliandi Rachman dan patut disalahkan atas situasi saat ini.

Seperti disebutkan mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) era Presiden BJ Habibie, Syarwan Hamid pada wartawan belum lama ini, mengkritik pola komunikasi dan kepemimpinan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, dalam memimpin Riau sejak Annas Maamun ditangkap KPK, Oktober 2014 silam. 

Tokoh Riau asal Siak ini mengatakan, semoga masyarakat Riau mempunyai keinginan kuat untuk perubahan. "Saya banyak menerima keluh kesah warga Riau ini kepada saya, bahkan sudah saya sampaikan masukan buat Arsyadjuliandi Rachman," sebutnya didepan wartawan belum lama ini.

lain lagi disebutkan Pengamat Pemerintahan dan Komunikasi Politik dari Universitas Muhammadiyah, Jupendri Mkom pada wartawan, Kamis (7/12/2017) menilai, masa kepemimpinan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, ternyata masih banyak menyisakan sejumlah perosalan di Riau.

"Arsyadjuliandi Rachman tetap punya catatan penting sebagai bentuk evaluasi kinerja selama memimpin Riau. Kinerja seorang kepala daerah itu bisa dilihat dari tiga sisi. Namun bagi masyarakat awam sederhana saja. Apa bukti fisik dan non fisik dari hasil kerja selama menjabat sebagai Gubernur Riau," ujarnya.

Masyarakat menuntut hasil kerja, bisa dilihat dari seberapa besar realisasi APBD. Lebih spesifik, berapa persen dari anggaran itu fokus untuk membiayai pembangunan. Nah, di massa Andi Rachman Silpa APBD lumayan tinggi. 

"Itu menunjukkan dari sisi kinerja masih dipertanyakan soal penggunaan anggaran yang tidak maksimal. Padahal itu dalam sebatas membelanjakan uang. Belum lagi kita mengkaji soal menarik uang agar PAD banyak masuk," jelasnya. 

Selain itu dari sisi pertumbuhan ekonomi Riau dia mengatakan, dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan juga merosot. Ini penting menjadi catatan karena berkaitan erat dengan daya beli masyarakat. Sehingga berimbas pula terhadap sektor pendidikan. Orang tua menyekolahkan anaknya juga berkurang. Dalam hal ini kebijakan pemerintah sangat menentukan. 

Sederhananya menurut Jupendri, masyarakat awam melihat dari sisi pembangunan infrastruktur. Bukti fisik juga menentukan tingkat keberhasilan seorang gubernur dalam memimpin daerahnya. "Maka jika bentuk bangunan fisik itu tidak terlihat seorang pemimpin dianggap gagal. Ini indikator sederhana yang akan dilihat oleh masyarakat. Kalau sektor pembangunan ini baik. Itu bisa jadi senjata politik Andi Rachman," sambungnya. (kbr.s/***)

BERITA TERKAIT