Syamsuar 'Galau' di Pilgub Riau

Okeline, Pekanbaru - Calon pemilih di Riau diasumsikan jenuh terhadap 2 calon gubernur yakni Drs H Syamsuar MSi dan DR Firdaus MT yang akan bertarung di Pilkada Riau 2018, karena 2 nama tersebut hingga kini belum 'duduk kuat' baik dipartai maupun soal pasangannya.
DPD Partai Demokrat (PD) Riau sudah menegaskan akan melakukan koalisi di pilgub Riau, namun penerimaan Syamsuar Cagub Riau hingga kini PD sendiri belum menetapkannya. Ada kemungkinan partai ini akan mengusung Drs H Achmad mantan Bupati Rohul atau juga H Asri Auzar, Ketua DPD PD Riau sendiri akan maju.
"Demokrat sendiri kelihatannya belum kosisten memegang komitmen mereka untuk tetap mengusung Syamsuar sebagai bakal calon Gubernur Riau 2018. Sementara Partai Amanat Nasional (PAN) yang semual digadang-gadang akan mengusung Syamsuar, kenyataannya telah mengeluarkan dua surat rekomendasi untuk Syamsuar dan Firdaus. Ini terlihat seperti sekadar wacana," kata H Darmawi Aris, Ketua Lembaga Melayu Riau (LMR) dalam statemennya melalui ponselnya hari ini.
Dukungan DPD Demokrat Riau terhadap Syamsuar dinilainya masih lemah. Begitupun PAN yang notabenenya mendukung Syamsuar dengan catatan harus mencari dukungan koalisi.
Di sisi lain, Syamsuar mengakui saat ini pun pihaknya akan melebarkan komunikasi dengan partai lain. Hanya saja dirinya belum bisa memastikan partai yang dirangkul, dia juga belum bersedia menjawab soal pasangannya nanti.
Sementara, Firdaus MT sebelumnya telah menunjukkan selebaran surat rekomendasi dari DPP PAN maju di Pilkada Riau 2018, namun Firdaus juga mendapat tugas mencari partai untuk koalisi. Keduanya tetap memiliki tugas sama.
Dalam pilkada ini, Arsyadjuliandi Rachman (petahana) muncul sebagai lawan yang tak bisa dipandang sebelah mata, dia telah menetapkan berpasangan dengan Suyatno, Bupati Rohil yang intinya keduanya diusung partai Golkar dan PDIP.
"Bisa dipastikan calon pemilih Pilkada di Riau di 12 kabupaten dan kota, 48 persen adalah pemilih "galau" atau "swing voters", sementara 28 persennya menyatakan belum menentukan pilihan terhadap balon yang ada," ungkap Darmawi.
Bahkan pemilih pilkada Riau yang belum memastikan diri akan memilih cukup banyak. "Nama yang sudah ada saja pun seperti Arsyadjuliandi Rachman, pemilih terlihat sudah jenuh," kata Dramawi tanpa memberi alasan kejenuhan pemilih melihat petahana itu.
Menurut dia, sampai saat ini cagub Riau yang muncul seperti Firdaus MT, Arsyadjuliandi Rachman, maupun Syamsuar belum melakukan kontestasi gagasan pembangunan dan perubahan yang akan dilakukan. "Yang ada sekarang, kubu cagub saling pamer kekuatan partai pengusung. Ini yang membuat para calon pemilih bertambah jenuh," ucapnya.
Dia khawatir, jika tidak segera dimulai kontestasi gagasan dan ide pembangunan Riau oleh masing-masing cagub yang sudah muncul, maka prosentase swing voter dan pemilih yang belum menentukan pilihan akan bertambah tinggi, yang puncaknya nanti jumlah golput akan tinggi di Pilkada Riau 2018. (kbr.s/***)