JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus mengungkap siapa orang di balik Miranda Swaray Goeltom. Sebab, jika KPK hanya mengungkap keterkaitan Nunun Nurbaetie dan Miranda dinilai tak cukup untuk menuntaskan kasus suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004 yang dimenangi Miranda Goeltom.

Hal itu diungkapkan Dikertur Pusat Kajian Korupsi Universitas Gajah Mada Zainal Arifin Mochtar di Jakarta, Jumat (16/12) pagi. Menurut Zainal, sulit menghubungkan motif antara tersangka Nunun dengan cek pelawat sebesar Rp24 miliar. Jika dana tersebut dari Miranda yang diuntungkan dengan terpilihnya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, nilainya terlalu besar. Sebab, keuntungan yang diterima Miranda selama menjabat diragukan bisa melebihi Rp24 miliar.

Hal senada juga diungkap peneliti Indonesia Corruption Watch, Emerson Yuntho. Emerson mendesak lembaga antirasuah itu untuk mengungkap siapa orang di balik Miranda dan apa motifnya dengan terpilihnya Miranda.***mt