delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Jokowi Bilang Semua Mata Uang Nyaris Melemah

Okeline,Jakarta - Presiden Joko Widodo menjelaskan depresiasi nilai tukar saat ini lebih disebabkan sentimen global, seperti kebijakan bank sentral AS The Fed yang berpotensi meningkatkan suku bunga acuan lebih dari tiga kali tahun ini. 

Kenaikan suku bunga itu berdampak pada imbal hasil investasi di negara Paman Sam, sehingga mendorong arus modal keluar (capital ouflow) dari Indonesia. Semua negara depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tak perlu terlalu dikhawatirkan. Sebab menurutnya, 

"Supaya kita tahu semuanya bahwa urusan kurs ini hampir semua negara (mengalaminya) karena fenoma pasar global. Semua negara juga sedang bergejolak kursnya. Kena dampak dari kebijakan-kebijakan terutama kenaikan suku bunga di Amerika Serikat," ujar Jokowi dimuat Republika.co.id, Senin (30/4).

Kurs tengah bergejolak, indikator makroekonomi Indonesia dinilai masih baik. Sebagai contoh, ia masih melihat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan nilai ekspor yang berada pada level wajar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan dan inflasi tahun kalender sepanjang kuartal I 2018 masing-masing tercatat surplus US$280 juta dan 0,99 persen. Sementara itu, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 5,07 persen tahun lalu.

"Saya yakin fundamental kita ini baik, ada pertumbuhan, inflasi juga bisa dikendalikan kurang lebih 3,5 persen, kemudian juga ekspor masih baik, neraca (perdagangan) juga semakin baik. Artinya fundamental makro baik," jelas dia.

Meski mengakui ada pelemahan nilai tukar, Jokowi menyebut pemerintah tak akan intervensi. Ia yakin Bank Indonesia punya langkah tersendiri mengatasi hal ini.
Lihat juga: Belanja Infrastruktur PUPR Baru 14 Persen dari Target 2018
"Pemerintah tidak akan intervensi urusan moneter karena ini adalah nanti kebijakannya ada di BI," paparnya.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp13.877 per dolar per Senin (30/4). Angka ini perlahan membaik dibanding hari Kamis (26/4) lalu, di mana kurs dolar AS mencapai Rp13.930 per dolar AS.

BERITA TERKAIT