delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Hari Buruh 

Massa Buruh Padati Istana Negara

Okeline, Jakarta - Berbagai organisasi buruh dari berbagai perusahaan antara lain, Serikat Pekerja DKB Grup, PT Pos Indonesia, Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), dan Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI) memadati Istana Merdeka. 

Ribuan massa aksi dari berbagai organisasi buruh memadati kawasan Jalan Medan Merdeka Barat sampai depan Istana Negara pada pukul 10.18 WIB, Selasa (1/5). Sebelumnya, massa berkumpul di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Massa menuntut Presiden Joko Widodo untuk merevisi Undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Masing-masing organisasi yang telah berkumpul melakukan orasi secara bergantian. Orasi tersebut dimulai oleh KRPI yang dipimpin oleh Rieke Diah Pitaloka. Ketua KRPI Rieke Diah Pitaloka, dalam orasinya di depan Istana Negara mengucapkan terimakasih kepada yang bergabung, dan menyatakan 1 Mei 2018 di depan Istana Negara KRPI telah dibentuk dengan resmi.

Ribuan massa tersebut sebelumnya melakukan long march dari titik kumpul di Jalan Thamrin. Massa datang ke titik kumpul menggunakan bus-bus dari daerah mereka masing-masing. Ribuan aparat kepolisian dan TNI juga berjaga di sekitar kawasan aksi. Jalan Medan Merdeka Utara disterilkan dari kendaraan ataupun massa unjuk rasa. Massa hanya melakukan aksi sampai depan Monumen Nasional.

Massa Penuhi Jalan Thamrin

Massa mengeluhkan pihak kepolisian yang tak memberi akses menuju depan Istana Negara. Ribuan massa aksi Hari Buruh berkumpul di Jalan Thamrin Jakarta Pusat, tepatnya di depan Wisma Nusantara. Sebelumnya, massa aksi dari Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KKASBI) dan beberapa organisasi buruh lainnya tidak dapat berjalan menuju istana negara.

Jalan Thamrin beberapa pentolan massa aksi mulai melakukan orasi. Mereka mengeluhkan pihak kepolisian yang tidak memberi akses menuju depan Istana Negara di Jakarta Pusat. "Kita sudah melakukan itikad baik, kita buruh beraksi untuk merayakan hari kita. Tapi kenapa dihalang-halangi," ujar salah satu orator dari KKASBI.

BERITA TERKAIT