delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Lukman Edy - Hardianto Didukung Warga Tionghoa

Okeline, Indragiri Hilir - Etnis Tionghoa di Indragiri Hilir (Inhil) bertekad untuk memenangkan pasangan calon Gubernur Riau (Gubri) Lukman Edy dan Hardianto dengan nomor urut 2.

Melalui Edi Gunawan SE MSi alias Asun, anggota DPRD Inhil priode 2014-2019 dari Partai PKB menghimbau agar seluruh etnis Tionghoa yang berada di Bumi Lancang Kuning untuk memenangkan paslon nomor 2 Lukman Edy dan Hardianto yang diusung Gerindra dan PKB.

Menurutnya, Pilgubri tanggal 27 Juni 2018 mendatang partai tempat dirinya menjadi seorang politisi dari etnis minoritas melihat paslon nomor urut 2 memiliki lebih dari kapasitas dan kapabelitas calon yang diusung dianggap cukup mumpuni untuk memperbaiki Riau ke depan.
 
“Pak Lukman Edy kader Gus Dur pejuang etnis minoritas yang merupakan kader NU yang selama ini sangat komit dengan nilai-nilai kebangsaan yang tidak membedakan etnis, suku dan agama,” sebut Asun didepan wartawan.

Dia mencontohkan, meskipun dirinya berasal dari kalangan minoritas namun tetap mendapat tempat dalam berbagai jabatan di Partai PKB dengan jabatan Sekretaris PKB Inhil. “Saya merasa nyaman menjadi kader PKB walaupun saya dari etnis Tionghua,” ungkapnya.

Sebelumnya, enam tokoh masyarakat di kecamatan Batang Tuaka Kabupaten Inhil juga sudah menandatangani kontrak politik Rp1 miliar per desa per tahun dengan paslon nomor urut 2 itu. Program ini merupakan salah satu program unggulan pasangan Lukman Edy-Hardianto di pilgub Riau 2018.

Mursidi dari desa Sungai Piring, Jefriadi dari desa Teluk Pinang, Nasrul mewakili desa Sungai Luar, Masta dari desa Gemilang Jaya, Nurdin mewakili Sungai Raya, dan M Hatta dari desa Sialang Dalam mewakili masyarakat di Kecamatan Batang Tuaka sepakat menandatangani kontrak politik karena merasa memiliki kesamaan dalam hal permasalahan di desa masing-masing. 

"Permasalahan kesejahteraan perangkat informal desa seperti imam masjid, gharim, dan tukang gali kubur. Minimnya sarana dan prasarana desa, dan kurangnya dana desa untuk kegiatan sosial masyarakat dan kepemudaan masih kami alami," kata Mursidi asal Desa Sungai Piring.

Menurutnya, program RP1 miliar perdesa/kelurahan merupakan terobosan untuk membangun desa. "Setidaknya, dana 1 miliar rupiah akan kami alokasikan salah satunya untuk kegiatan pemuda, seperti kompetisi sepakbola, peringatan hari besar nasional, seperti agustusan atau sumpah pemuda," sebut Mursidi. (kbr.fir/*)

BERITA TERKAIT