delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Tradisi Jelang Ramadhan

Tahlil Jamak Rutin Dilakukan di Pulau Penyengat

Okeline, Tanjung Pinang - Tahlil Jamak atau Kenduri Ruah berisikan dzikir dan doa kepada Allah SWT rutin dilakukan setiap menyambut bulan suci Ramadhan adalah tradisi turun temurun masyarakat Pulau Penyengat, Kepulauan Riau (Kepri).

"Bulan Sya'ban ini kami anggap sebagai bulan dimana muslim memohon doa untuk para arwah orang tua atau sesama muslim, " kata Ketua Masjid Penyengat Raja Haji Abdul Rahman, Minggu (20/5).

Selain doa juga dilakukan kenduri Ruah di jelang Ramadhan. "Ini memiliki keistimewaan berupa doa kebaikan yang diberikan anak kepada almarhum orangtuanya atau sesama muslim yang lebih dulu meninggalkan dunia," sebutnya.

Jamuan kenduri yang diberi melalui sumbangan sukarela, seperti makanan dan minum konsumsi khas pulau dicicipi bersama. "Yang penting doanya, karena tahlil jamak selain tradisi, kegiatan dzikir dan doa yang dilakukan merupakan ajaran agama Islam," ujar Abdul Rahman lagi.Ketua Masjid Penyengat khususnya Tanjungpinang semakin baik dan terlindung dari ancaman dan gangguan yang dapat merusak serta mengikis kesejahteraan masyarakat. Tradisi ini sudah melekat dilakukan masyarakat Melayu. 

Sampai saat ini kenduri ruwah masih dilakukan secara berjamaah di masjid Penyengat. Tradisi ini biasanya dilakukan setiap hari Jumat sebagai waktu yang tepat untuk melaksanakan kenduri, dikarenakan keistimewaan yang terkandung dalam hari Jumat tersebut. Tapi bisa dilakukan dihari selain Jumat.

Di pulau Penyengat yang juga terdapat makam kerajaan Melayu juga dipenuhi peziarah yang berasal dari Kabupaten Bintan, pulau-pulau yang ada di Provinsi Kepri dalam negeri maupun luar negeri (Malaysia dan Singapura). 

Modar, salah satu pelancong asal Singapura yang berjiarah di Pulau penyengat mengaku kebudayaan dan ramah tamah masyarakat Tanjungpinang jauh lebih baik dari pergaulan masyarakat di negara lain. "Disini tenang dan damai beda dengan di negara lain," ujar Modar dalam bincang-bincangnya.

Tradisi budaya di Tanjungpinang khususnya Penyengat sangat bagus dan bersahabat. "Kami rutin mengunjungi Tanjungpinang dan tempat bersejarah di Kepulauan Riau dan sangat bagus," katanya yang terlihat juga membawa anak dan istrinya. (kbr.edi/*)

BERITA TERKAIT