Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru melihat adanya lahan di Riau terbakar dan mendeteksi adanya 29 titik panas. 

"Titik panas terbanyak terdeteksi di wilayah Dumai dengan 15 titik, selanjutnya Rokan Hilir tujuh titik, Bengkalis enam titik dan Siak satu titik," kata Kepala Stasiun BMKG Pekanbaru, Sukisno pada wartawan, Selas (17/7/2018). 

Seluruh titik panas menyebar di sebagian wilayah pesisir Riau, mulai dari Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis hingga Siak. Dari 29 titik panas di Riau, 24 titik diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat Karhutla dengan tingkat akurasi diatas 70 persen. "Titik api terpantau menyebar cukup banyak di Dumai dengan 13 titik, selanjutnya Rokan Hilir dan Bengkalis masing-masing lima titik dan Siak satu titik api," urainya. 

Lonjakan titik-titik panas dan titik api di Riau mulai terpantau dalam 48 jam terakhir. Sebelumnya pada Senin kemarin BMKG mendeteksi 17 titik panas, dan meningkat dua kali lipat pada hari ini. Sementara petugas gabungan berjibaku memadamkan api yang melalap lahan seluas 2 hektare di kawasan Desa Batang Nilo Kecil, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Senin (16/7/2018) siang.

Luas lahan 2 hektar ini adalah sisa dari 20 hektare yang sebelumnya telah terbakar  juga. Upaya pemadaman masih terus dilakukan petugas dari Polri, TNI, dibantu warga, dengan alat perbantuan perusahaan. Mengingat lokasi yang terbakar merupakan lahan gambut, membuat api cepat menyebar. 

"Saat ini upaya pemadaman yang dilakukan petugas masih dilakukan di lokasi," ungkap Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Selasa (17/7/2018) siang. (kbr.ron/*)