Semarang -- Anies Baswedan, bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, melontarkan sindiran jika dia ke daerah bukan berolahraga lari lalu selfie untuk diunggah ke media sosial. Sementara capres PDIP, Ganjar Pranowo kerap melakukan itu, apa tanggapannya?

Ganjar yang kini menjabat sebagai Gubernur Jateng itu menjawab santai alias santuy saat ditanya wartawan. Menurutnya, jika punya medsos dan ada foto, menurutnya tidak masalah jika diunggah.

"Ya, upload aja foto kalau punya IG," kata Ganjar sembari masuk lift usai rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Senin (22/5/2023).

Dikutip dari detiknews, pernyataan Anies tersebut diungkapkan saat mengawali pidatonya dalam acara bertajuk 'Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan' yang digelar para relawan Anies di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/5). Ia menceritakan perjalanannya saat turun ke bawah (turba) menemui masyarakat di daerah-daerah selama bulan Ramadan lalu.

"Saya datang ke banyak tempat tanpa kamera, tanpa media, tanpa ditemani siapa-siapa. Seringkali saya hanya datang sendirian, lalu masuk ke suatu tempat, masuk ke sebuah warung tahu-tahu yang punya warung ngelihatin aja. Ini seperti kenal tapi siapa gitu. Karena kan di pelosok, jadi nyapa juga belum tentu berani. Saya ngobrol dengan masyarakat saya mendengar cerita mereka," ucap  Anies dalam pidatonya, Minggu (21/5).

"Dan saya temui mereka bukan untuk selfie dan di-posting di pagi hari. Bukan, saya bukan lari-lari untuk posting foto," tambah Anies, sontak disambut riuh seisi ruangan.

Di sisi lain, Ganjar memang merupakan pegiat media sosial yang kerap mengunggah kegiatannya ke berbagai akun media sosial miliknya. Salah satu yang kerap diunggah jauh sebelum hiruk-pikuk pilpres, hobi olahraga bersepeda dan lari baik jogging atau maraton.

Senior PDI Perjuangan (PDIP), Hendrawan Supratikno turut merespons pernyataan Anies yang diduga menyindir Ganjar Pranowo itu. Menurutnya, hal biasa dalam politik jika ada saling sindir.

"Dalam politik, sindir menyindir hal yang biasa. Apalagi demokrasi kita memang diwarnai wacana pasemon, berisi saling memuji, saling sindir, sering dibungkus basa-basi, namun, hafrus tetap dalam batas-batas etika," kata Hendrawan kepada wartawan, Minggu (21/5).

Meski tidak masalah, Hendrawan tetap membela Ganjar. Menurutnya, Ganjar suka berolahraga karena memegang prinsip mens sana in corpore sano yang artinya dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Ia menambahkan, bahwa olah raga itu penting bagi setiap orang, paling tidak itu dulu kita sepakati, jadi apa yang salah dengan olah raga?, apalagi bagi seorang pemimpin, kata Hendrawan,"itu ajakan secara tak langsung, bersepeda dan joging adalah simbol kesederhanaan yang dapat dilakukan hampir semua warga negara,"pungkasnya.**