delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Ginjal Dwi Waryono Sudah Ditawar Oleh Puluhan Orang di Indonesia Bahkan Luar Negri

 

Wancara terlpon dengan penjaja ginjal untuk biaya sekolah anaknya Dwi Waryono, mengaku telah banyak warga yang berasal dari berbagai daerah menawar Ginjalnya, namun tidak satupun dari mereka mau menentukan harganya.

"Yang menawar ginjal saya sudah banyak mas, namun tidak satupun dari mereka yang berani menentukan harganya," Ujar Dwi Waryono, Senin (12/8/13) kepada Okeline melalui telpon.

Disebutnya sudah ada orang di beberapa kota besar, seperti Surabaya, Jakarta, Bandung, Medan, bahkan ada dari luar negri yang sudah menelponya untuk membeli ginjalnya.

Diujung telpon Dwi Waryono mengatakan tidak jadi menjual Ginjalnya, pasalnya beliau telah dihubungi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Purwakarta, yang telah menjanjikan beasiswa nasional kepada anaknya.

Walau begitu diharapnya beasiswa ini tidak saja di berikan kepada anaknya, dia mengatak banyak anak di Indonesia mengalami nasib serupa, namun hal ini tidak muncul kepermukaan karna orang tua mereka tidak berani berbicara kepada media.

Mendapar laporan dari wartawan di Riau, beliau sangat kaget ternyata dunia pendidikan yang menurutnya sangat buruk di Purwakarta, ternyata di Riau lebih parah, beliau berharap kepada pemerintahan SBY untuk serius membantu dunia pendidikan.

Dwi mengaku aktif mendonorkan darah sejak tahun 1996 hingga 66 kali. Namun sayang, pada donor ke 65, kondisinya ngedrop, fisiknya melemah.

Malang baginya, fisik melemah itu membuatnya di-PHK 4 bulan lalu dari pabrik garmen. Dia kemudian terpaksa utang kiri kanan untuk menghidupi keluarganya. Hingga kemudian dia kesulitan membiayai sekolah anaknya di SMK swasta dan satu lagi anak masih TK.

"Kemarin Minggu saya ingin bertamu ke Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla di kediaman beliau di Jl Brawijaya, Jaksel. Kami minta perhatian karena sudah menjadi pendonor bertahun-tahun," ujarnya. Namun Dwi tidak bisa bertemu JK dan hanya ditemui ajudan dan dijanjikan akan diteruskan ke PMI Purwakarta. Selama di Jakarta, Dwi menginap di masjid.

Besok belaiu akan mengakiri menjajakan ginjalnya sekitar jam 10.00 Wib, juga disebutnya dia menunggu telpon dari Ketua Umum PMI Pusat Jusuf Kalla, dan setelah itu akan pulan ke kampung halamannya.(Bas)