Kompolnas Desak Polda Gorontalo Tindak Oknum Polisi Pemerkosa ABG

Komisi Kepolisian Nasional mengecam aksi bejat oknum Polisi yang diduga memperkosa anak di bawah umur. Apalagi tindakan tak bermoral yang dilakukan seorang aparat penegak hukum itu dilakukan di kantor Polsek wilayah Gorontalo.
"Sungguh perbuatan yang memalukan dan sangat tidak pantas secara
norma, moral dan hukum dilakukan oleh anggota Polri," kata Hamidah
Abdurrachman, Anggota Kompolnas, Sabtu 12 Oktober 2013.
Hamidah menyatakan, pihaknya akan meminta penjelasan kasus tersebut
kepada Kapolda Gotontalo. Kompolnas juga mendesak agar oknum Polisi itu
segera diproses secara hukum.
"Kompolnas minta kesungguhan Polda Gorontalo untuk menegakkan hukum
terhadap anggota Polisi tersebut (Pelaku Pemerkosaan)," tegasnya.
Diberita_okekan sebelumnya, aksi pemerkosaan yang dilakukan oleh
anggota Polisi di kantor Polsek di Gorontalo itu disertai ancaman. Aksi
bejat itu terungkap setelah korban berinisial IU (16), menceritakan ke
keluarganya.
Mendengar cerita itu, orangtuanya pun marah. Mereka kemudian
mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak di Mapolda Gorontalo
untuk melaporkan kasus pemerkosaan terhadap anaknya.
Peristiwa memilukan itu terjadi beberapa hari menjelang bulan puasa
2013. Saat siswa di Gorontalo itu pulang sekolah, kemudian dijemput
oknum polisi berinisial IG. Oknum polisi ini punya niat buruk.
IU lalu dibawa ke rumahnya. Di sana IU diperkosa dan diancam akan
ditembak jika menolak. Penderitaan IU tidak sampai di situ. Rupanya,
sudah ada rekan-rekannya yang menunggu giliran. IU pun dipaksa melayani
nafsu bejat sembilan rekan IG itu.
Aksi pemerkosaan terhadap IU kemudian berlanjut 1 Oktober 2013.
Kali ini dilakukan oknum polisi berinisial IR. Parahnya, pemerkosaan itu
dilakukan di kantor Polsek di Gorontalo.
Usai pemerkosaan yang dialami, IU menghilang. Dia malu, trauma dan
tak sanggup menanggung beban berat itu. Setelah beberapa hari hilang,
keluarga berhasil menemukan IU. Dari situlah, U menceritakan semua
kejadian memilukan yang dialaminya.
Dari sekian banyak oknum polisi yang memperkosanya, IU hanya
mengingat dua nama. Keduanya sudah dilaporkan ke polisi. Orangtua IU
mengaku terpukul atas peristiwa yang dialami putrinya itu.