Saat akan dilakukan peninjauan Kebakaran Hutan dan Lahan di Pelalawan, Riau, Salah seorang Humas PT. Riau Pulp and Piper, Mabrul mengatakan tim yang turun meninjau jelokasi kebakaran dengan menaiki Heli perusahaan tidak bisa mengikut sertakan wartawan, dia beralasan Heli tersebut hanya bermuatan 5 orang.

"kalau mengangkut wartawan tidak muat, kita telah menunjuk perusahaan untuk menunjukkan titik api kepada karyawan yang akan diarahkan ke kebun PT. Arara Abadi," Jelas Mabrur di hadapan puluhan wartawan.

Saat ditanyakan apakah lahan RAPP tidak ada yang terbakar beliau mengatakan "tidak ada" namun ketika didesak wartawan apakah dengan melarang wartawan dengan alasan takut lahan RAPP ketahuan banyak yang terbakar, Mabrur berlalu.

Wartawan Riau TV, Jernih Hermansyah, yang dibawa bupati untuk mempublikasikan kebakaran lahan dari udara, mengaku kecewa dengan Humas RAPP Mabrur karna, dengan melarang dirinya ikut dalam romobongan Jernih berpikiran Humas terlampau ketakutan lahan perusahaan di publikasikan di Televisi.

"Nampak sekali humas RAPP ini ketakutan lahannya di publikasikan, sementara lahan Arara Abadi ngotot Mabrur mengarahkan untuk ditinjau Kapolres dan Bupati," Ujar Jernih Kecewa.(Bs)