Lagi - lagi 7 Ekor Gajah Dibunuh OTK Dalam Lahan HTI RAPP

Direktur Lembaga Advokasi Publik, Rawa El Amady, Sabtu (22/2/14), mengatakan Kematian tujuh gajah di area Konsesi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dalam sepekan ini, perlu dicurigai, sebab kematian gajah ini beruntun apalagi dengan sebab diracuni, ini disebutnya tentu jelas bukan faktor alam.
"Ini murni kesengajaan, PT RAPP perlu dicurigai karena matinya gajah di areal konsesi mereka. Mereka harus bertanggung jawab dengan areal HTI yang sudah dipercayakan pemerintah kepada mereka, termasuk isi yang ada di dalamnya, apalagi alsan izin dikeluarkan untuk melindungi gajah, yaitu dengan membuat HTI Akasia disekeliling TNTN," ujarnnya kepada wartawan.
Disebutnya hal ini patut yang dicurigai pihak perusahaan RAPP karena RAPP melakukan pembiaran, pasalnya lahan yang dipercayakan pemerintah kepada mereka untuk memelihara, dan bukan untuk membunuh yang ada di dalamnya,'' tegasnya.
Lain sumber meyebutkan, pihak terkait menelusuri jalur yang dilalui gajah tersebut adalah rawa dalam TNTN, dan apakah gajah tersebut melewati perkebunanan sawit, berarti juga ada keterlibatan perusahaan sawit, hal ini dicurigai juga pihak Group RAPP yaitu Asian Agri, yang kebunnya tepat ada di tengah TNTN.
"Lahan koperasi ini bapak angkatnya Asian Agri ini berada tepat ditengah TNTN, Terlepas semua itu, tapi yang paling bertangungjawab adalah perusahaan dan dinas kehutanan," Ujar Sumber yang ada di Bukit Kusuma, Pelalawan.
Seperti diberita_okekan sebelumnya, tujuh ekor gajah ditemukan mati di dalam wilayah konsesi PT RAPP, Sektor Basrah, Kabupaten Pelalawan. Dugaan sementara kematian ke 7 ekor gajah tersebut karena sengaja diracun oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Dugaan lain juga muncul, gajah-gajah tersebut sengaja diburu untuk diambil gadingnya.
"Jumat kemarin (21/2/14) sekitar pukul 16.00 WIB telah diperoleh informasi dari petugas WWF atas nama Syamsuar. Dari informasi itu beberapa waktu Sabtu (15/2/14) telah ditemukan 2 ekor gajah jantan dalam keadaan mati yang berada di dalam wilayah konsesi PT RAPP, Sektor Basrah," ungkap Kapolres Pelalawan AKBP Aloysius Suprijadi melalui Kasubag Humas Polres Pelalawan AKP. Lumban G Toruan, Sabtu (22/2/14).
Lebih lanjut Lumban menyebutkan, dari TNTN, BKSDA dan WWF pada Minggu lalu (16/2/14) juga berhasil menemukan lagi 4 ekor gajah mati yang kondisinya hanya tinggal tulang belulang saja.
"Dan pada Jumat kemarin (21/2/14) ditemukan lagi 1 bangkai gajah yang sudah menjadi tulang. Jadi di dapat rincian 7 ekor bangkai gajah, diantaranya 1 ekor betina dan 6 ekor jantan," sebutnya.
Dijelaskan Lumban, diperkirakan 1 ekor betina umur 30 tahun, 6 ekor jantan umur 1,5 tahun, sedangkan gadingnya sudah tidak ada lagi (hilang).
"Saat ini bangkai gajah yang sudah menjadi tulang belulang tersebut sudah di amankan oleh pihah BKSDA. Diperkirakan gajah tersebut mati karena di racun," jelasnya.
Kematian gajah tersebut saat ini di tangani oleh Penyidik Dinas Kehutanan Kabupaten Pelalawan. Dan tindakan Kepolisian membantu penyelidikan untuk mengungkap pelakunya.(frk/BS)