delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Tim Gabungan Incar Pembakar Lahan di Bengkalis

Tidak hanya melakukan pemadaman api di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kecamatan Bukitbatu, tim gabungan penanganan karhutla yang tediri dari Polres Bengkalis dan Kodim Bengkalis juga mengincar pelaku pembakar lahan. Sebanyak 60 personil dari tim gabungan tersebut sejak pekan lalu melakukan penyisiran di lokasi kebakaran.

Kapolres Bengkalis melalui Kapolsek Bukitbatu Kompol Sasli Rais yang dikonfirmasi Senin (3/3) menegaskan bahwa tim gabungan yang berjumlah 30 personil Polres Bengkalis dipimpin kapolsek langsung dan 30 personil Kodim dibawah komando Danramil Bukitbatu Kapten Adhar.

Mereka menyisir di beberapa lokasi karhutla yang diduga terjadi pembakaran lahan secara sengaja oleh oknum masyarakat. 

Meski sudah ada pelaku pembakar yang ditahan, tim gabungan melakukan pencarian ke kawasan Tanjung Leban, Bukit Kerikil karena ditengarai ada pondok-pondok yang diduga tempat tinggal peladang.

“Sudah sejak pekan lalu kami melakukan penyisiran mencari pelaku pembakar lahan di lokasi karhutla di kecamatan Bukitbatu ini. Sejauh ini selain tiga pelaku yang telah kita tangkap beberapa waktu lalu, belum ditemukan pelaku lain, karena diduga begitu kebakaran hebat terjadi mereka diyakini sudah meninggalkan lokasi,”ungkap Sasli.

Meski belum menemukan pelaku baru, tim gabungan menurut Kapolsek akan terus bergerak melakukan penyisiran ke sejumlah kawasan, terutama lokasi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (CBGSKBB). Karena sampai dengan saat ini diperkirakan luas lahan yang terbakar di CBGSKBB sudah mencapai 1500 hektar. 

Demikian juga halnya dengan karhutla yang terjadi di desa Tanjung leban sudah melebihi 2 ribu hektar.

Diakui Kapolsek, medan kebakaran yang jauh serta musim kemarau panjang membuat pemadaman api menjadi mustahil dilakukan dari darat. Tiupan angin kencang membuat api menjalar kemana-mana tempat membakar lahan-lahan kosong disekitarnya. 

Terlebih di lokasi CBGSKBB yang jauh, pemadaman api harus melalui bom air atau hujan buatan.

“Untuk memadamkan api darat, mustahil tertangani secara maksimal. Harus melalui bom air atau hujan buatan, apalagi tim pemadam kebakaran dari berbagai unsur juga kesulitan air dan sangat beresiko bila dipaksakan memadamkan api melalui darat, karena bisa dikepung api kabut asapm,”ujar Sasli.

Ditambah kapolsek, akibat dari karhutla hebat yang terjadi, binatang-binatang pun mulai keluar dari habitatnya. 

Pada Sabtu (1/3) lalu, tim gabungan bersama masyarakat menemukan jejak harimau di dekat lokasi pemukiman warga di Bukit Lengkung desa Tanjung Leban. Untung, mayoritas warga di dusun tersebut sudah diungsikan. **rd