delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Kapolda Riau Dituntut Ungkap Perusahaan Pembakar Lahan

Pekanbaru Terkini - Kapolda Riau Brigjend (Pol) Condro Kirono diminta mencontoh sikap tegas mantan Kapolda Riau yang lama Suciptadi. Karena selama ini Condro dinilai belum berhasil mengungkap pembakar lahan yang diduga melibatkan perusahaan besar di Riau. 

Demikian disampaikan Ketua Gerakan Pemuda Indonesia (GPI) Riau, Misbah, disela-sela menggelar aksi damai di Jalan Cut Nyak Dien samping kantor gubernur, Senin (10/3). 

Sebagai penegak hukum, Misbah menyatakan sudah kewajiban Condro untuk mengungkap persoalan Karhutla, siapa dan apa pun latar belakangnya. 

"Kapolda sekarang harus bisa mencontoh mantan Kapolda Riau pak Suciptadi. Penegakan hukum yang dilakukan tanpa padang bulu," kata Misbah yang juga mantan aktifitas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pekanbaru. 

Menurut Misbah, banyaknya penangkapan pembakar lahan yang didominasi warga atau petani, dinilai perlu dipertanyakan. Luasnya areal lahan yang terbakar termasuk titik api yang berada di kawasan perusahaan menandakan pembakaran lahan bukan dilakukan warga biasa. 

Condro pun diminta agar jangan hanya menerima laporan, tetapi langsung turun ke lapangan. Kapan perlu, jika terbukti pemilik perusahaan yang memerintahkan membakar lahan, ditangkap diproses secara hukum untuk memberikan efek jera. 

Jika hal itu tidak dilakukan, maka Karhutla yang selama ini sudah menjadi tradisi akan terus terjadi dimasa mendatang. Pada hal, dengan ketegasan pemerintah dan para penegak hukum Karhutla bisa diatasi. 

Sementara pada saat itu juga puluhan massa yang tergabung dalam Aksi Masyarakat Melawan Asap menggelar aksi damai di samping Kantor Gubernur Riau. Mereka meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum bertanggung jawab atas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Riau. 

Aksi ini terdiri dari beberapa organisasi seperti Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Jaringan Kerja Penyelemat Riau (Jikalahari), Jaringan masyarakat gambut riau (JMGR), Serikat Perempuan Indonesia (Seruni). Gerakan Pemuda Indonesia (GPI) Riau. 

Ada dua yang mereka tuntut, pertama meminta kepada Presiden, Pemprov Riau, Pemkab/Pemko untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat di Riau. Kemudian meminta segera menuntaskannya, agar ke depan tak ada lagi persoalan asap. 

Selain itu, massa juga meminta kepada aparat penegak hukum harus melakukan proses penegak hukum yang transparan, adil dan memihak kepada lingkungan. Selain itu, pendemo juga meminta kepada pemerinta terutama pusat untuk meninjau ulang izin-izin kepada sejumlah perusahaan yang disinyalir membakar lahan.**yar

BERITA TERKAIT