delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Kenaf Desa Bangun Sari, Kampar Hasilkan Rp9,5 Juta Perhektar

Kabar Bisnis - Tanaman kenaf telah menunjukkan sebagai tanaman primadona yang layak dikembangkan di Provinsi Riau. Terbukti, satu hektar lahan kenaf yang ditanam selama 3,5 bulan dapat menghasilkan uang sebesar 9,5 juta per hektarnya oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani Pematang Subur, Desa Bangun Sari, Kampar, Riau.

Tanaman Kenaf diprediksi ke depannya tanaman ini layak dijadikan tanaman utama oleh para petani perkebun di Provinsi Riau. 

Hal itu ditegaskan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Drs Zulher MS, kepada wartawan pada Rabu (21/5) disela-sela aktifitasnya di Disbun Riau. 

Zulher menjelaskan, Desa Bangun Sari dijadikan sebagai salah satu desa percontohan tanaman kenaf oleh Disbun Riau. Waktu tanam tanaman kenaf di desa bangun sari telah dimulai pada bulan desember taun 2013 dan dilakukan panen perdana pada akhir April tahun 2014 dengan masa tanam selama 110 hari.

Selama masa tanam ini, rata-rata per hektarnya, tanaman kenaf dapat ditanam sebanyak 145 ribu batang dengan hasil serat kenaf sebesar 1,9 ton. Dari hasil serat kenaf 1,9 ton dikalikan dengan harga beli dari penampung yaitu PT. Global Agrotek Nusantara yaitu Rp 5.000 maka setiap petani akan mendapatkan Rp 9,5 juta per hektarnya. 

"Hasil ini sesuai dengan prediksi kita, dimana setiap hektar kenaf akan menghasilkan antara 7-12 juta rupiah. Namun pada periode Februai-Maret kemarin terjadi kemarau kering sehingga hasilnya tidak maksimal," ujar Zulher.

Untuk langkah ke depannya, pada tahun kedua pilot project tanaman kenaf di Riau, Disbun Riau akan menyediakan bantuan kepada petani sebanyak 1.030 hektar. Dengan rincian bantuan per hektarnya yaitu bibit kenaf sebanyak 15 kg, Pupuk NPK 20kg, Nitrogen 50 kg, herbisida 2 liter, dan handsprayer.

"Kita harap hasil percontohan pada tahun pertama ini dapat menjadi acuan bagi petani bahwa kenaf memang layak ditanam di Riau ke depannya," ujar Zulher.(MT)