Ajudan Jefry Noer Aniaya Warga dan Ancam Pakai Senpi

Kabar Kampar - Ajudan Bupati Kampar yang bernama Fery sempat menodongkan senjata api sejenis pistol kepada Nurhasni dan keluarganya. Selain menodong, dia juga mengancam akan menembak.
"Cepat pergi, mau aku tembak kalian semua?" ujarnya Nurhasni menirukan Fery yang diduga oknum anggota Polres Kampar saat menghardik korban dan keluarganya. Hal ini disampaikan Nurhasri kepada Reskrim Polda Riau yang meminta keterangannya, Senin (2/614) kemaren di RSUD Arifin Achmad.
Ketika diancam seperti itu, kata Nurhasni, dirinya tidak bisa berbicara sepatah kata pun. Beda hal dengan ibunya, dimana ia langsung menjawab ancaman tersebut. "Tembak saja, kalau berani," tantang ibu Nurhasni.
"Namun, tak ditembak. Mungkin dia tak berani juga. Tapi, senjata itu ditodongkan kepada saya dan kepada keluarga saya," urai Nurhasni.
Kepada petugas, Nurhasni menceritakan kronologis penganiayaan yang dilakukan Istri Jefry, Eva Yuliana terhadap dirinya. Dimana, dalam pengeroyokan yang terjadi pada Sabtu (31/5) sore lalu, ajudan Jefry beserta sopirnya ikut memukuli Nurhasni.
Ketika ditanya petugas, darimana korban bisa mengetahui bahwa Fery itu seorang polisi. Nurhasni dan suami serta beberapa kerabat yang menjaganya menyatakan Fery itu seorang polisi. "Kami tahu, dia seorang polisi dan semua orang juga tahu itu," tegasnya.
"Nama lengkapnya gak tahu, cuma tahunya Fery saja," lanjutnya.
Akibat dari ancama itu, Nurhasni mengalami shok berat dan pihak keluarga memutuskan untuk membawa korban ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Sementara sopir Jefry yang ikut menganiaya, kepada petugas Nurhasni mengaku tidak mengetahui namanya. "Kalau sopirnya, saya tidak tahu," ujarnya.(MT)