Elnino Ancam Sumatera Hingga Akhir Tahun, Karhutla Bakal Marak
Fenomena penyimpangan suhu permukaan bumi yang terjadi akibat kemarau yang berturut-turut. Memasuki akhir tahun 2014 ini, El Nino diperkirakan akan terjadi di kawasan Sumatera, khususnya di kawasan Riau. Maka, dikhawatirkan gambut Riau terbakar dan Riau kembali diselimuti kabut asap.
Riau, Pekanbaru (MT) - El Nino merupakan fenomena penyimpangan suhu permukaan bumi yang terjadi akibat kemarau yang berturut-turut. Memasuki akhir tahun 2014 ini, El Nino diperkirakan akan terjadi di kawasan Sumatera, khususnya di kawasan Riau. Maka, dikhawatirkan gambut Riau terbakar dan Riau kembali diselimuti kabut asap.
WARSI sebagai lembaga swadaya masyarakat yang peduli dengan lingkungan, dan konsen kampanye program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD Plus), mengingatkan pemerintah untuk memperhatikan hutan dan gambut. Apalagi, jika terjadi El Nino gambut Riau rawan terbakar.
Manager Komunikasi WARSI Jambi, Rudisyaf kepada Tribun menyebutkan, pada akhir tahun 2014 ini diperkirakan akan terjadi El Nino di kawasan Asia Fasifik dan termasuk di kawasan pantai timur Sumatera.
Perkiraan ini berdasarkan perkiraan cuaca dari Badan Mateorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). BMKG memperkirakan pada akhir tahun 2014 ini akan terjadi kemarau yang panjang selama tiga bulan berturut-turut, malahan diperkirakan sampai bulan Desember 2014.
“Kondisi gambut Riau saat ini sudah dicincang dengan kanal-kanal yang lebarnya 3 meter saampai 12 meter. Kanal ini merupakan kanal terbuka yang menyebabkan gambut kering, dan ketika kering gambut akan sangat mudah terbakar,” ungkap Rudisyaf.
Maka, resiko terbakarnya gambut di Riau sangat tinggi. Gambut yang sudah kering tidak perlu bantuan manusia mencetuskan api, cukup dengan terpaan sinar matahari saja akan terbakar. Apabila tidak diatasi oleh pemerintah, maka kabut asap kembali akan menyelimuti Riau dan daerah lainnya di Sumatera.
“Kemarau selama lima minggu saja, gambut sudah kering dan akan mudah terbakar. Apabila kebakaran hutan dan gambut kembali terjadi tanpa diatasi pemerintah, maka kabut asap di kawasan Riau akan lebih parah dari tahun 1996,” cemas Rudisyaf.[din]

