delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Mantan Kadis Perkebunan Prov. Riau Kembali Dipanggil Kejati

Okeline, Pekanbaru-Susilo, tersangka kasus korupsi dana program K2i, diperiksa jaksa penyidik, untuk melengkapi berkas penuntutannya," ujar Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) dan Humas Kejati Riau, Mukhzan SH.

Mantan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau ini, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau. Terkait dugaan korupsi dana Program Kemiskinan, Kebodohan dan Infrastruktur (K21). Senin (20/10/14) pagi, jalani pemeriksaan diruang penyidik Pidana Khusus (Pidsus).

Pemeriksaan terhadap Susilo sekitar pukul 10.00 WIB itu, merupakan pemeriksaan untuk merampungkan berkas penuntutannya.

Pemeriksaan terhadap Susilo oleh Jaksa Penyidik, Sumriadi SH, Sepni SH dan Ermindawati SH ini, untuk merampungkan berkas penuntutannya.

" Mudah-mudahan dalam waktu dekat proses penyidikannya sudah bias dilimpahkan ke jaksa penuntut proses tahap II," kata Mukhzan.

Sebagaimana mestinya, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, telah menetapkan mantan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Susilo, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana Program Kemiskinan, Kebodohan dan Infrastruktur (K21), yang anggarannya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau tahun 2006-2009 senilai Rp20 miliar.

Kegiatan program kebun K2I (Kemiskinan Kebodohan dan Infrastruktur) adalah salah satu program untuk mengangkat harkat kehidupan masyarakat miskin yang disebut program K2I, dimana programnya langsung menyentuh rakyat miskin. Untuk pengembangan dan pembangunan usaha perkebunan K2I biaya yang dialokasikan untuk sektor usaha perkebunan sawit sebesar Rp217 miliar lebih, dengan luas lahan seluas 10.200 hektar.

Namun, keberadaan kebun ini tak jelas, proyek usaha perkebunan K2I ini menimbulkan teka-teki di masyarakat. Terkesan, usaha perkebunan program K2I sebagai proyek akal-akalan oknum petinggi provinsi untuk menggerogoti uang negara. Beberapa kalangan menilai program K2I, bagaikan benang kusut yang sulit untuk diuraikan.(tun)