delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

BPS Riau: Optimisme Konsumen Melemah Jelang Kenaikan BBM

Kenaikan harga BBM sangat mempengaruhi indeks tendensi konsumen di mana optimisme konsumen melemah.

Okeline, Pekanbaru – Kepala BPS Provinsi Riau Mawardi Arsyad di Pekanbaru, Kamis, mengatakan perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) untuk triwulan IV-2014 pada sembilan dari 10 provinsi mengalami penurunan.

Badan Pusat Statistik menyatakan optimisme konsumen di Sumatera mengalami penurunan yang disinyalir karena pengaruh rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada 2014.

“Kenaikan harga BBM sangat mempengaruhi indeks tendensi konsumen di mana optimisme konsumen melemah," ujarnya.

Menurutnya, BPS menganalisa bahwa konsumen merasa tidak yakin daya beli mereka akan meningkat apabila rencana kenaikan harga BBM subsidi diberlakukan. Hal itu membuat optimisme konsumen sedikit melemah terkait kondisi ekonomi mereka, .

"Faktor lainnya yang mempengaruhi melemahnya ITK adalah konsumen menilai perekonomian di Sumatera pada tahun ini juga masih akan terpengaruh kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di sejumlah daerah," ujarnya.

Meski begitu, ia mengatakan pelemahan ITK tidak begitu besar dan karena rata-rata masih dalam kisaran 100 poin. Proyeksi ITK di Riau pada kuartal empat mencapai 105,61 dan lebih rendah dari kuartal tiga sebesar 114,69. Provinsi Sumatera Utara ITK kuartal empat turun dari 114,27 menjadi 107,95 dan Sumatera Selatan dari 112,65 turun jadi 108,35. Sedangkan di Sumatera Barat turun dari 108,91 menjadi 103,91.

Kondisi serupa juga terjadi di Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan Riau. Hanya Provinsi Bangka Belitung yang menunjukan proyeksi ITK meningkat menjadi 112,15 dari triwulan III sebesar 108,89.

Mengenai ITK kuartal tiga di Riau, Mawardi mengatakan kondisi ekonomi konsumen lebih baik dari triwulan II-2014. "Tingkat ekonomi konsumen semakin optimis pada triwulan tiga ini," ujarnya.

Ia mengatakan tingkat optimisme konsumen atas kondisi ekonomi triwulan ini didukung oleh semua variabel pembentuk ITK, yaitu pendapatan rumah tangga yang kini 113,47. Kemudian pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumen sebesar 113,16 dan tingkat konsumsi makanan dan bukan makanan sebesar 119,55.

ITK adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik setiap triwulan melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.

Responden STK merupakan sub-sampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) khusus di daerah perkotaan. Selain itu, responden STK merupakan sub-sampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) khusus di daerah perkotaan.

Pemilihan sampel dilakukan secara panel antartriwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antarwaktu.(***)

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) khusus daerah perkotaan.