delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

KONI Riau Berikan Bonus Untuk Sang Juara

Bukan itu yang menjadi fokus, bagaimana mereka yang telah mengharumkan nama daerah diberikan apresiasi oleh Pemprov Riau.

 

Okeline, Pekanbaru - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau mengucurkan sekitar Rp2 miliar anggaran sebagai apresiasi terhadap atlet dan pelatih berprestasi sepanjang tahun 2014.

Penyerahan bonus secara simbolis untuk para sang juara dilakukan di Halaman Kantor KONI Riau, Jalan Gajahmada, Pekanbaru, Riau, Rabu (24/12/2014) sore.

"Lebih kurang sekitar Rp2 miliar. Tapi bukan itu yang menjadi fokus, bagaimana mereka yang telah mengharumkan nama daerah diberikan apresiasi oleh Pemprov Riau," kata Ketua Umum KONI Riau, Emrizal Pakis.

Sementara itu, Kabid Binpres KONI Riau, Sudarman Umar, menjelaskan penerima bonus dari KONI Riau berjumlah sekitar 200 orang.

Dia menjelaskan, untuk bonus PON Remaja sudah ditetapkan yakni Rp50 juta buat peraih emas, Rp30 juta buat peraih perak dan Rp15 juta buat peraih perunggu. Sedangkan untuk emas beregu, setiap atlet akan diberikan Rp25 juta.

Pada PON Remaja di Surabaya, Riau meraih empat medali emas, tujuh perak dan delapan perunggu. "Bonus akhir tahun 2014 beda dengan PON Remaja. Bisa saja peraih bonus PON Remaja juga mendapatkan bonus akhir tahun karena dia berprestasi di iven sebelumnya," ujar Sudarman.

Sementara DPRD Riau meminta instansi terkait untuk mengembangkan wisata olahraga melalui even nasional dan internasional mengingat provinsi ini sudah memiliki gelanggang olahraga bekas pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 lalu.

"Gelanggang kita pemeliharaannya cukup bagus dan berfungsi dengan baik. Jadi kita harap ada even agar bisa mengundang orang datang ke Riau. Wisatawan kan bisa dari olahraga juga seperti Sumatera Selatan yang kegiatannya tidak berhenti sampai sekarang," kata Ketua Komisi E DPRD Riau, Masnur di Pekanbaru, Rabu (24/12/2014).(*)

Menurut dia, Riau tidak ada bedanya dengan Sumsel karena fasilitas olahraga ada berkat penyelenggaraan PON. Akan tetapi Sumsel berlanjut dari PON ke Sea Games, Islamic Solidarity Games, dan lainnya.

Namun, untuk Riau hanya sekedar PON saja dan berhenti di situ. Hal ini, katanya, menjadi suatu keprihatinan dan sangat disayangkan.

"Saya sempat melihat PON remaja beberapa waktu lalu di Surabaya. Ternyata gelanggang kita lebih bagus, tetapi kenapa tidak ada lagi even olahraga," ucapnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, sangat dibutuhkan kemauan politik agar Riau bisa memanfaatkannya. Pihak Komisi E yang juga bermitra dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Dinas Pemuda dan Olahraga akan mendesak agar hal ini diwujudkan.(*)

BERITA TERKAIT