delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Ekspor Riau Ngalami Kenaikan Sebesar 24,35 Persen

Nilai ekspor Riau pada bulan November 2014 mengalami kenaikan sebesar 24,35 persen dibandingkan bulan Oktober yang mencapai 1,67 miliar dolar AS.

 

Okeline, Pekanbaru – Rata-rata dalam 10 tahun terakhir, Indonesia tumbuh 11 persen-12 persen per tahun pertumbuhan ekspor. Kalau melihat dari situ, tahun depan 15 persen-20 persen untuk non migas.

Dalam 10 tahun terakhir rata-rata pertumbuhan ekspor non-migas Indonesia berkisar antara 11 persen-12 persen.

Bila 3 faktor ini terpenuhi, maka ekspor Indonesia bisa meningkat hingga 20 persen pada 2015 antaralain:

Pertama, yaitu kondisi ekonomi dunia yang masih menjadi faktor terbesar mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia.

Kedua, yaitu ketersediaan infrastruktur perdagangan.

Ketiga yaitu masuknya investasi. Semakin banyak investasi yang masuk, maka akan mendorong daya saing bagi produk-produk dalam negeri.

Sementara, menurut Badan Pusat Statistik menyatakan nilai ekspor Riau pada bulan November 2014 mencapai 2,07 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 24,35 persen dibandingkan bulan Oktober yang mencapai 1,67 miliar dolar AS.

"Secara kumulatif nilai ekspor Riau juga naik 3,10 persen karena pada Januari-November 2014 mencapai 16,54 miliar dolar AS, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu mencapai 16,05 miliar dolar AS," kata Kepala BPS Riau Mawardi Arsyad, di Pekanbaru, Senin (4/1/2015).

Ia menjelaskan, nilai ekspor sektor minyak dan gas (migas) dan nonmigas sama-sama naik. Ekspor Migas pada November mencapai 587,47 juta dolar AS atau naik 26,93 persen dibandingkan bulan Oktober yang sebesar 462,82 juta dolar AS.

"Sedangkan, selama Januari-November 2014 ekspor migas mencapai 4,96 miliar dolar AS atau turun 7,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,39 miliar dolar AS," katanya.

Sedangkan, ekspor nonmigas Riau pada November mencapai 1,48 miliar dolar AS atau naik 23,36 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada periode Januari-November 2014, lanjutnya, ekspor nonmigas mencapai 11,58 miliar dolar AS dan naik 8,68 persen dibandingkan periode yang tahun sebelumnya yang mencapai 10,66 miliar dolar AS.

Ia mengatakan, selama Januari-November ekspor nonmigas Riau didominasi oleh ekspor minyak sawit mentah (CPO) yang masuk dalam kelompok lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 6,85 miliar dolar AS. Sumbangan ekspor CPO mencapai 59,11 persen dari total nilai ekspor sektor nonmigas.

Peringkat kedua ekspor terbesar adalah bubur kayu atau "pulp" 1,35 miliar dolar AS (11,67 persen), produk kimia sebesar 1,52 miliar dolar AS (13,15 %), kertas dan karton 1,20 miliar dolar AS (10,37 %).

"Kontribusi keempatnya mencapai 94,29 persen dari total ekspor nonmigas Riau," katanya.

Menurut sektornya, ekspor sektor pertanian dan sektor industri selama Januari-November 2014 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 414,52 persen dan 9,21 persen.

"Sedangkan, sektor pertambangan dan lainnya mengalami penurunan sebesar 71,61 persen dibanding periode yang sama tahun 2013," katanya.

Ia menambahkan, ekspor nonmigas Riau selama Januari-November 2014 paling tinggi ke Tiongkok sebesar 2,17 miliar dolar AS (18,71 persen), selanjutnya ke India 1,93 miliar dolar AS (16,71 %n), Belanda 756,33 juta dolar AS (6,53 %), Malaysia 677,38 juta dolar AS (5,85 %), dan Amerika Serikat 661,09 juta dolar AS (5,71 %).

"Kontribusi kelimanya mencapai 53,50 persen terhadap keseluruhan ekspor nonmigas," ujar Mawardi.

BERITA TERKAIT