delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Harga BBM Turun Stok Premium di Inhu Cepat Habis.

Warga terpaksa membeli premium di eceran dengan harga yang lebih mahal.

 

Okeline, Rengat - Sejak pemerintah mengumumkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) stok premium di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kabupaten Inhu cepat habis. Kondisi ini menyebabkan sejumlah warga kesulitan memperoleh premium sejak beberapa hari belakangan ini.

“Sejak beberapa hari ini premium di SPBU Jalan Lintas Timur, Pematangreba cepat habis, sehingga banyak warga yang terpaksa membeli premium di eceran dengan harga yang lebih mahal,” ujar Wahyudi (36) warga Kelurahan Pematangreba, Kecamatan Rengat Barat, Kamis (8/1/2015).

Wahyudi mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab premium di SPBU tersebut cepat habis. Hanya saja, kesulitan warga memperoleh premium itu sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir.

“Mulai sulit membeli premium di SPBU justru sejak pemerintah menurunkan harga BBM,” sebutnya.

Hal senada juga diungkapkan Idamhar, warga Rengat. Ia mengungkapkan bahwa stok premium di SPBU tersedia pada pagi hingga menjelang siang hari, sementara pada sore hari menjelang malam biasanya sudah tidak ada lagi di SPBU.

“Kita berharap pihak terkait dapat mencermati dan melakukan pengawasan terkait kondisi ini, sebab jika membeli di penjual eceran harganya lebih tinggi dan itu sama saja dengan harga BBM sebelum diturunkan pemerintah,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Pengelolaan Pasar (Disperindagpas) Kabupaten Inhu Ir Winaldi mengatakan, sejauh ini pasokan BBM di SPBU tidak ada kendala.

“Berdasarkan keterangan dari pihak Pertamina, stok BBM hingga saat ini masih aman,” sebutnya.

Winaldi menduga, bisa saja premium di sejumlah SPBU cepat habis akibat keterbatasan pembelian yang dilakukan SPBU kepada Pertamina. Sebab, saat ini pembelian BBM harus dilakukan secara kontan atau cash. Bahkan Pertamina menjamin siap melayani permintaan dari SPBU.

Selain itu keterbatasan pembelian BBM oleh SPBU bisa saja disebabkan oleh sanksi yang diberikan oleh pihak Pertamina sebagai pembinaan terhadap SPBU tersebut.

“Pembinaan yang dilakukan oleh Pertamina kepada SPBU tidak dilaporkan kepada Disperindag. Namun, pihak pertamina baru menjelaskan ketika ditanya kondisi BBM di setiap SPBU,” ungkapnya. (wa)

BERITA TERKAIT