delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Saat Ditangkap Tangan Bambang Widjayanto Diborgol

Semula Bambang akan diborgol dengan tangan di belakang namun akhirnya dengan tangan di depan. Bambang ditangkap setelah mengantarkan anaknya pergi sekolah di Depok, Jawa Barat sekitar pukul 06.30 WIB. Sari Indra Dewi, tidak gentar pada penangkapan yang terjadi tadi.

 

Okeline, Jakarta – Saat ditangkap, Bambang Widjojanto dikepung belasan anggota Brimob dimana Warga masih jalan - Jalan di Komplek Timah, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, tiba-tiba dihebohkan dengan adanya penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Penangkapan yang terjadi di depan Toko 'Ceriamart' ini sempat membuat macet arus lalu lintas lantaran banyak para pengendara yang melihat peristiwa tersebut.

Salah satu saksi mata, Arta Sibarosa mengatakan, penangkapan tersebut berlangsung cepat. Namun demikian, dirinya sempat melihat puluhan polisi anggota brimob mengamankan lingkungan sekitar agar proses penangkapan berjalan lancar.

"Ada banyak polisi. Ada juga yang bawa senjata laras panjang. Yang bawa kayak Brimob gitu, soalnya yang kantong celana banyak," kata Arta, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (23/1/2015).

Arta mengatakan, saat ditangkap beberapa polisi pun sempat mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan yang panjang. Namun demikian, proses penangkapan berlangsung cepat, Bambang pun langsung dibawa masuk ke dalam mobil oleh salah satu anggota yang mengenakan pakaian bebas. "Ada perempuan juga yang pakai kerudung ikut dibawa," imbuhnya.

Ketika dikonfirmasi ke Kapolsek Sukmajaya, Kompol Agus Widodo, membenarkan proses penangkapan juga melibatkan anggota polsek.

"Iya benar, saya juga ikut di lokasi," katanya.

Menurut Roni salah satu saksi mata lainya mengatakan, penangkapan tersebut persis di depan toko 'Ceriamart' saat mobil BW melintas. Saat itu pula, mobil Patroli pun meminta agar BW menepi, setelah itu beberapa anggota Bareskrim yang menggunakan mobil Innova pun turun dan mencoba menangkap BW.

"Ada puluhan polisi turun. Jadi di depan mobil Patroli polisi di belakang sisanya mobil polisi pakaian bebas," kata Roni di lokasi kejadian

Seorang anggota tim kuasa hukum Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto, Nursyahbani Katjasungkana, mengatakan klienya diborgol saat ditangkap oleh anggota Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

"Diborgol dengan tangan di depan," kata Nursyahbani usai bertemu dengan kliennya di Mabes Polri, Jumat (23/1/2015).

Nursyahbani mengatakan semula Bambang akan diborgol dengan tangan di belakang namun akhirnya dengan tangan di depan.

Bambang ditangkap setelah mengantarkan anaknya pergi sekolah di Depok, Jawa Barat sekitar pukul 06.30 WIB.

Ia menambahkan, biasanya jalan yang dilalui Bambang sering macet namun pada saat peristiwa kendaraan yang dikendarai Bambang bisa melaju dengan lancar.

Ia mengatakan, sebelumnya tim kuasa hukum tidak dibolehkan untuk berbicara tanpa didampingi pihak Bareskrim atau pembicaraan direkam.

Setelah berdebat hampir selama satu jam, mereka diberikan kesempatan berbicara dengan kliennya selama lima menit.

Istri Beri Semangat Suami: "Tidak Perlu Gentar"

Istri Bambang Widjojanto, Sari Indra Dewi, mengatakan keluarga sudah siap menghadapi proses hukum yang sedang dialami Wakil Ketua KPK itu dan tidak gentar pada penangkapan yang terjadi pagi tadi.

"Saya dan anak-anak tetap support dukung, dan tidak perlu gentar," ujar Sari dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi nasional, Jumat (23/1/2015) siang.

Lebih lanjut dikatakan perempuan berkerudung hitam itu, ia berharap kasus ini segera selesai, dan juga cepat dibuktikan kebersalahan suaminya di depan hukum.

"Saya sebenarnya tidak tahu soal kasus yang disangkakan, karena Mas Bambang tidak pernah membawa kasus ke rumah," kata Sari menjelaskan kebiasaan suaminya itu.

"Di rumah hanya membicarakan agenda keluarga," tambahnya.

Bambang ditangkap Bareskrim saat mengantarkan anaknya ke sekolah untuk dimintai keterangannya terkait aduan masyarakat mengenai dugaan saksi palsu dalam sidang Mahkamah Konstitusi pada 2010, katanya.

BERITA TERKAIT