delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Gubernur Riau Resmikan Penerapan TMC

Operasi TMC dilaksanakan oleh BNPB bekerjasama dengan UPT Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam rangka siaga darurat kebakaran lahan dan hutan untuk mengoptimalkan potensi awan menjadi hujan.
 

Okeline, Pekanbaru - Cuaca panas yang terjadi di Propinsi Riau diperkirakan akan menimbulkan kembali titik-titik api atau hotspot yang dapat menyebabkan terjadinya bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan.

Untuk mencegah timbulnya titik-titik api tersebut, Plt Gubernur Riau Andi Rahman telah meresmikan penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), yang mana dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala BNPB,Dirjen PPI Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sestama BPPT, Danrem 031/WB Brigjen TNI Nurendi (Han), Danlanud Roesmin Nurjadin Kol.Pnb M Khairil Lubis, dan Pejabat terkait lainnya di ruang Arjuna Lanud Roesmin Nurjadin pada Senin (22/6/2015).

Operasi TMC dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Alam  (BNPB) yang bekerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam rangka siaga darurat kebakaran lahan dan hutan untuk mengoptimalkan potensi awan menjadi hujan.

Dalam kesempatan itu,Plt Gubernur Riau Andi Rahman dalam sambutannya mengatakan,tekadnya bersama-sama dengan seluruh Jajaran yang terkait dalam Operasi TMC untuk dapat melaksanakan tugas Nasional ini,"untuk itu Kami siap terjun bersama-sama guna mensukseskan program Pemerintah dalam rangka menanggulangi bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan,"tegasnya.

Ditempat terpisah,Danlanud Roesmin Nurjadin Kol.Pnb M.Khairil Lubis mengatakan,"bahwa sebagai bagian dari NKRI tentunya Lanud Roesmin Nurjadin akan selalu siap mendukung program Pemerintah berupa pelaksanaan penerapan TMC dengan mengerahkan segala daya dan upaya,baik dalam bentuk personil maupun alutsistanya.

Danlanud juga berharap,kedepannya bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan ini dapat diminimalisir dengan melaksanakan pencegahan sedini mungkin,"ujar Danlanud.

Setelah laporan dan analisis dari tim BMKG diterima,maka kegiatan TMC dapat dilaksanakan.Operasi ini sendiri didukung satu unit pesawat CN-295 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdana Kusuma,yang dilengkapi dengan artemis-CN 295 (Artificial RainTecnology Enhanced Mechanical Seeding System for CN-295),yaitu konsul untuk penempatan dan pelepasan bahan semai pada pesawat CN-295 dengan kapasitas 4 Ton.

Sedangkan untuk bahan semai yang digunakan adalah garam (NaCI) berbentuk powder dengan ukuran butir yang sangat halus (orde mikron).UPT hujan buatan juga bekerjasama dengan BMKG untuk memanfaatkan data radar cuaca  Stasiun Meteorologi Pekanbaru.

Untuk membantu pengamatan cuaca dan kondisi awan diwilayah target,telah ditempatkan Personil di dua lokasi Pos Pengamatan Meteorologi (Posmet),yaitu di daerah Dumai dan Pelalawan.

Untuk diketahui,Peranan TMC untuk mitigasi bencana kebakaran lahan dan hutan telah tertuang dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia,Nomer 16 Tahun 2011 tentang peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan,dimana Presiden RI memberikan instruksi kepada Menteri Riset dan Teknologi untuk melakukan Koordinasi dalam pemberian bantuan penanganan kebakaran hutan dan lahan dengan menggunakan teknologi hujan buatan.(*)

Liputan : asa.