Kantor Sekretariat DPRD Sumut Turut Digeledah KPK

Yang kita dengar ada dokumen interpelasi. Tapi ya kita nggak tahu. Mungkin diduga oleh KPK interpelasi yang sempat gagal itu ada hal-hal yang aneh. Kami nggak tahu. Yang jelas untuk memudahkan tugas KPK kami persilahkan.
KABARRIAU.COM, Medan - Ketua DPRD Sumatera Utara Ajib Shah mengaku kaget saat mendengar Kantor Sekretariat DPRD Sumut turut digeledah KPK terkait kasus suap hakim PTUN Medan, Kamis (13/8/2015) malam. Meski kaget, Ajib menegaskan sebagai Ketua DPRD Sumatera Utara tentu sangat mendukung langkah-langkah hukum yang dilakukan KPK.
"Adanya penggeledahan di Sekretariat DPRD Sumut terus terang sangat mengejutkan kita. Tetapi bagi kita tentu sangat mendukung untuk memudahkan proses hukum yang sedang dilakukan KPK. Apakah untuk penambahan bukti-bukti tentang kasus suap hakim PTUN Medan. Kita serahkan semua kepada pihak KPK," ujar Ajib kepada wartawan di Gedung DPRD Sumut, Jumat (14/8/2015) usai Paripurna Mendengarkan Pidato Presiden RI Joko Widodo pada sidang Paripurna MPR RI-DPR RI.
Terkait bukti apa saja yang dibawa KPK kemarin Ajib mengaku tidak mengetahui detail. "Kita nggak tahu. Yang kita tahu terkait kasus yang sedang menimpa gubernur," ujarnya.
Namun, saat disinggung kembali tentang informasi adanya dokumen interpelasi yang turut diambil KPK, Ajib pun mengakui mendapat kabar tersebut.
"Yang kita dengar ada dokumen interpelasi. Tapi ya kita nggak tahu. Mungkin diduga oleh KPK interpelasi yang sempat gagal itu ada hal-hal yang aneh. Atau mungkin ada laporan-laporan yang perlu ditindaklanjuti pihak KPK dengan mengambil risalah persidangan untuk melihat siapa saja yang mendukung dan menolak (interpelasi). Kami nggak tahu. Yang jelas untuk memudahkan tugas KPK kami persilahkan," tukasnya.
Saat disinggung banyaknya penggeledahan-penggeledahan di SKPD Pemprov Sumut, Ajib berharap tidak sampai menganggu kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat.
"Meski memang hal ini mudah diucapkan, tapi cukup sulit dilaksanakan. Tapi harapan kita jangan menganggu pelayanan kepada masyarakat, jangan menganggu tugas kerja mereka. Kalau mereka tidak melakukan hal yang miring-miring kan tidak ada masalah digeledah. Ya jalan saja," ujarnya.
Ajib berharap pihak-pihak yang tersandung kasus suap hakim PTUN Medan dapat tabah menjalani proses hukum. "Kita harap pihak yang tersandung kasus ini dapat tabah menjalani cobaan. Kita doakan agar semua segera selesai dan pemerintahan kembali beralan baik seperti biasa," ucapnya.
Diketahui, penyidik KPK menggeledah Kantor Sekretariat DPRD Sumut, sejak Kamis (13/8/2015) pukul 20.00 wib hingga Jumat (14/8/2015) dinihari.
Saat keluar dari ruang Sekwan DPRD Sumut, beberapa petugas KPK mengangkat beberapa kardus karton air mineral terlakban yang diduga surat atau dokumen ke dalam mobil. Setelah itu, rombongan penyidik KPK langsung keluar dari halaman Kantor DPRD Sumut.(*)
Liputan : Anden.
Kategori: Korupsi.