Cia: Harus Tersenyum Selama Bawa Replika Bendera Pusaka

Cia, takut mengecewakan, takut tidak bisa kasih yang terbaik. Rasa khawatir, pokoknya takut karena kami sudah dikasih kepercayaan sama kakak pelatih, teman-teman untuk jadi petugas pengibaran.
KABARRIAU.COM, Jakarta - Perhatian seluruh masyarakat Indonesia hari ini terpusat pada upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-70 Kemerdekaan RI yang dipimpin Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Merdeka. Pasukan pengibar bendera pusaka pun tak luput dari perhatian. Maria Felicia Gunawan, pembawa baki replika bendera pusaka, menjadi perhatian karena juga menjadi bagian penting dari upacara.
Selama membawa replika bendera pusaka, Cia, panggilan Maria Felicia, tak pernah berhenti tersenyum. Ia mengaku punya tip agar terus tersenyum selama upacara.
“Saya selalu berpikir mengenai sesuatu yang bahagia. Tiap mikir itu, bahagia, langsung senyum. Misalnya saat berkumpul dengan teman,” kata Cia seusai upacara di Kompleks Istana, Senin, 17 Agustus 2015.
Selain itu, Cia juga memikirkan orang tuanya agar bisa terus tersenyum. “Orang tua saya sudah di sana, tidak mungkin cemberut, harus bahagia, bersyukur orang tua bisa nonton,” katanya. Cia merupakan pembawa bendera pusaka pada perayaan HUT RI hari ini. Ia adalah siswa SMA Kristen BPK Penabur Gading Serpong.
Tim pembawa bendera beranggotakan pengerek bendera, Briand F. Pelle dari Papua, Zainal Azis dari Sumatera Barat, dan komandan kelompok 8 Muhammad Razak dari Sulawesi Tengah. Dalam upacara HUT Kemerdekaan tahun ini, tim Paskibraka diberi nama tim Sadewa dan Nakula. Tim Sadewa merupakan tim pengibar bendera, sementara Nakula menjadi tim penurunan bendera.
Degdegan di Depan Presiden Jokowi
Pembawa replika bendera pusaka saat upacara perayaan HUT ke-70 kemerdekaan RI Maria Felicia Gunawan mengaku sempat tegang sebelum memulai seluruh rangkaian upacara. Sebelum upacara dimulai, para angggota Paskibraka melakukan persiapan di samping Istana Merdeka.
“Yang pastinya takut mengecewakan, takut tidak bisa kasih yang terbaik. Rasa khawatir, pokoknya takut karena kami sudah dikasih kepercayaan sama kakak pelatih, teman-teman untuk jadi petugas pengibaran,” kata Maria yang dipanggil Cia di Kompleks Istana, Senin, 17 Agustus 2015.
Cia mengaku takut saat membawa baki kakinya tergelincir, saat naik tangga atau saat turun dari tangga. “Pas bawa bendera kan takut karena tidak keliatan di depan kami. Ada angin kencang, misalnya,” katanya.
Cia mengatakan hal yang bisa mengurangi ketegangannya adalah motivasi dan semangat yang diberikan oleh para pembina dan sesama teman Paskibraka. Ia mengatakan seluruh pembina tak henti memberi motivasi dan tip khusus.
Saat diberikan bendera oleh Presiden Joko Widodo, Cia mengatakan Presiden sempat menanyakan kesiapannya menerima bendera. “Siap tidak, Kak?” kata Cia menirukan Presiden.
Tim pembawa bendera beranggotakan pengerek bendera, Briand F. Pelle dari Papua, Zainal Azis dari Sumatera Barat, dan komandan kelompok 8 Muhammad Razak dari Sulawesi Tengah. Cia merupakan siswa SMAK Penabur Gading Serpong. Dalam upacara HUT Kemerdekaan tahun ini, tim Paskibraka diberi nama tim Sadewa dan Nakula. Tim Sadewa merupakan tim pengibar bendera, sementara Nakula menjadi tim penurunan bendera.
Siapa Maria Felicia Gunawan?
Maria Felicia Gunawan dari SMAK Penabur Gading Serpong, Provinsi Banten, terpilih menjadi pembawa duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 17 Agustus 2015.
Maria Felicia Gunawan melaksanakan tugas dengan baik. Gadis itu menaiki tangga menuju panggung inspektur upacara yang akan menyampaikan duplikat bendera pusaka kepadanya.
Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara menyerahkan duplikat bendera pusaka ke atas baki yang dibawa wanita yang akrab disapa Cia itu. Cia menuruni tangga dan kembali ke barisan.
Ia kemudian menyerahkan bendera tersebut untuk dikibarkan. Setelah bendera dikibarkan, ia melaporkan tugas tersebut telah dilaksanakan kepada inspektur upacara.
Hadirin sempat bertepuk tangan dengan meriah setelah Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2015 kembali ke tempat dan sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Anggota Paskibraka 2015 berjumlah 68 orang. Mereka berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Masing-masing provinsi mengirimkan dua wakilnya: satu putra dan satu putri. Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok bertugas dalam upacara penaikan bendera pada pagi hari dan kelompok lain pada penurunan bendera di sore hari. Upacara penurunan bendera akan dilaksanakan pada hari yang sama sekitar pukul 15.00 WIB.(*)
Liputan : Piter.
Kategori: Nasional.