Kota Medan Krisis Air Bersih!

Setiap warga Medan yang hendak berlangganan air bersih, pihak manajemen Tirtanadi selalu menolak, dengan alasan pasokan air tidak cukup.
KABARRIAU.COM, Medan - Anggota Komisi C DPRD Medan Kuat Surbakti menuding kinerja manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi lamban. Ia menilai pihak manajemen Tirtanadi dinilai tidak memiliki program dan solusi mengatasi tingginya permintaan terhadap pemasangan baru air bersih di kota Medan.
“Setiap warga Medan yang hendak berlangganan air bersih, pihak manajemen Tirtanadi selalu menolak, dengan alasan pasokan air tidak cukup”, papar Kuat.
"Tapi kalau orang developer perumahan yang bermohon, cepat kali terealisasi," ujarnya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama warga Kelurahan Sicanang, Medan Belawan, di ruang Komisi C, Rabu (2/9/2015).
Bachtiar Panggabean, seorang warga Kelurahan Sicanang Blok 15, mengaku telah puluhan tahun bermohon berlangganan, tapi tak diterima. Bahkan, permohonan Bactiar dilimpahkan ke Dinas Perumahan dan Permukiman, dengan alasan Tirtanadi tidak mencukupi pasokan air.
"PDAM jangan lempar tanggungjawab permohonan pasangan pipa baru air bersih. Sedikit-sedikit diarahkan ke Dinas Perkim buat sumur bor. Jangan ngebor-bor aja terus, tapi harus ada lah solusi dari Tirtanadi," ujar Kuat, seraya menyebutkan bahwa tidak bagus jika sumur bor semakin banyak di Kota Medan karena akan merusak lingkungan.
Wakil Ketua Komisi C, Godfried Effendi Lubis, meminta pihak Tirtanadi agar membatasi pelanggan yang menggunakan pompa penyedot air ke rumah.
"Jika perlu kita buat perda larangan untuk itu," ujarnya.
Direktur redaksiistrasi dan Keuangan PDAM Tirtanadi, Arif, mengaku saat ini pihaknya kesulitan mendapatkan sumber air bersih. Seluruh sungai yang melintasi Kota Medan, kata dia, tidak mencukupi lagi untuk diambil airnya.
"Kami krisis sumber air," keluh Arif.
Namun demikian, kata Arif, pihaknya saat ini sedang membangun instalasi Pengelolaan Air (IPA) di Martubung berkapasitas 200 liter per detik dan di Sunggal sebesar 500 liter per detik.
"Setiap tahun kami harus mensuplai air bersih sesuai kebutuhan pelanggan sebanyak 200 liter per detik," kata Arief.
Staff Dinas Perkim Kota Medan, Rawaluddin Siregar, menyebut pihaknya telah mendirikan sumur bor sebanyak 12 unit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan permintaan tersebut terus bertambah,
"Namun karena kemampuan Pemko Medan terbatas, terpaksa daftar tunggu," katanya.(*)
Liputan : Anden.
Kategori: Bisnis.