Luhut Heran Terhadap Sikap Brigjen Victor Soal Budi Waseso

Sebagai seorang perwira Bayangkara, apalagi berpangkat brigadir jenderal, tidak sepatutnya Victor mengeluarkan pernyataan seperti itu. Sebagai perwira, seharusnya dia tak pernah mengancam atasannya. Tugas prajurit hanya dua, yakni laksanakan tugas atasan dan amankan.
KABARRIAU.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengaku heran atas sikap Direktur Tindak Pidana Khusus Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Victor Simanjuntak yang mengancam mundur jika atasannya, Komisaris Jenderal Budi Waseso, dicopot atau dimutasi. Menurut Luhut, sebagai seorang perwira Bayangkara, apalagi berpangkat brigadir jenderal, tidak sepatutnya Victor mengeluarkan pernyataan seperti itu.
"Sebagai perwira, seharusnya dia tak pernah mengancam atasannya," katanya di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis, 3 September 2015.
Menurut Luhut, selama menjadi prajutit TNI, tugas prajurit hanya dua, yakni laksanakan tugas atasan dan amankan.
Sebelumnya, Victor menyebut isu pencopotan Budi Waseso sebagai upaya segelintir pihak untuk melemahkan upaya kepolisian menegakkan hukum, terutama dalam hal penuntasan korupsi. Victor mengaku kinerja anggota Bareskrim, termasuk dirinya, terganggu akibat isu mutasi terhadap Budi. Ia pun menyatakan akan mundur jika Waseso benar-benar dicopot dari Kepala Bareskrim. "Saya juga takut. Nanti kalau Kabareskrim dicopot, saya mundur. Nanti diancam saya," katanya.
Selama menjadi Kepala Bareskrim, Waseso kerap memicu kontroversi. Dalam kasus dua anggota Komisi Yudisial, Waseso mencatut nama Presiden Jokowi ketika menetapkan mereka sebagai tersangka kasus pencemaran nama yang dilaporkan hakim Sarpin Rizaldi. Saat itu, Waseso mengatakan penetapan tersangka atas perintah Presiden, padahal bukan.
Ancam Mundur, Victor Simanjuntak Akui Mau Pensiun.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri Brigadir Jenderal Victor Edi Simanjuntak mengakui bahwa dirinya akan memasuki masa pensiun mulai September 2015. Anak buah Kabareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso ini disebut-sebut akan menjadi staf khusus di kantor Wakil Presiden setelah pensiun.
Ketika ditanya soal ini, Victor membantah. "Saya tak ada pikiran ke sana," kata Victor saat dihubungi, Rabu, 2 September 2015.
Lebih jauh Victor mengatakan, dia tak akan mau menjadi staf khusus di mana pun. "Saya tak akan mau staf di mana pun menyangkut pemerintahan kalau begini caranya melemahkan Polri," ujar Victor.
Pelemahan Polri yang dimaksud Victor merujuk pada rencana pencopotan Kabareskrim Budi Waseso yang mengemuka hari ini. Victor bersuara keras atas rencana itu bahkan mengancam akan mengundurkan diri bila Buwas-sebutan Budi Waseso-dicopot. Victor mengakui sebenarnya dia telah memasuki masa pensiun.
Menurut Victor, bila Buwas dicopot tiba-tiba dan dikaitkan pula dengan kasus yang sedang ditangani Polri, hal itu akan menjadi bencana bagi penegakan hukum. "Sekarang Polri sedang bersemangat, begitu semangat malah dicukur," kata dia.
Victor menyebut Bareskrim saat ini bersikap tegas tapi tetap menyayangi. Bila kembali pada zaman sebelum dipimpin Buwas, dia berujar Bareskrim akan mengalami kemunduran beberapa langkah.
Bila kabar Buwas dicopot benar, kata Victor, penyidik Bareskrim akan takut bertindak. "Akan takut kalau nanti bertindak, dia akan dicopot."
Isu pencopotan Buwas, disebut Victor sebagai ancaman bagi penegakan hukum dan merupakan skenario besar dari orang-orang tertentu untuk mengerdilkan kepolisian.
Mutasi Budi Waseso, Brigjen Victor Sebut Ada Intervensi
Brigadir Jenderal Polisi Victor Edi Simanjuntak mengungkapkan bahwa pencopotan Kepala Badan Reserse Kriminal Budi Waseso sama saja menghentikan niatan Polri untuk mengusut tindak korupsi di Indonesia. Karena itu, Victor sekali lagi mengaku akan mengancam mundur jika Budi Waseso diganti dan ia terkungkung bila ingin mengungkap kasus korupsi.
"Siapa pun tahu, ada intervensi dalam pencopotan itu," kata Victor dalam diskusi soal pencopotan Kabareskrim di DPR, Kamis, 3 September 2015.
Victor adalah Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri yang juga dikenal sebagai anak buah Budi Waseso. Dalam diskusi itu, selain Victor, ikut hadir politikus DPR dari PDIP, Masinton Pasaribu, dan Desmond Junaidi Mahesa, anggota Fraksi Partai Gerindra DPR sekaligus Wakil Ketua Komisi Hukum DPR.
Menurut Victor, saat ini penyidik Mabes Polri sedang bersemangat di bawah kepemimpinan Komisaris Jenderal Budi Waseso. Namun kabar pencopotan menurunkan mental penyidik. Padahal mereka tengah mengusut kasus korupsi besar dengan nilai triliunan rupiah. "Kita mau mengungkap kasus triliunan. Ketika kita mau menelisik itu, kita malah dihancurkan," ujar Victor dalam diskusi.
Victor mengaku heran dengan tudingan Bareskrim membuat gaduh dalam melakukan penyelidikan. Ia mengatakan tuduhan ini membingungkan karena Bareskrim punya acuan dalam mengusut kasus.
"Katanya gaduh. Kita enggak tahu gaduhnya itu bagaimana? Kita enggak mau kasus yang di bawah Rp 100 miliar. Kalau itu, biar itu disisik oleh polsek atau polres saja," tuturnya.
Victor mengaku akan mengancam mundur bila memang Budi Waseso dicopot. "Buat apa kita hanya datang ke kantor, nulis, tanda tangan? Kalau benar Buwas (Budi Waseso) dicopot, ini berarti koruptor mengalahkan institusi," ucap Victor.
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, mengatakan bahwa terungkapnya penyidikan kasus Pelindo dengan pencopotan Budi Waseso membuktikan ada intervensi yang kuat dalam pencopotan itu. "Orang yang ditelepon oleh RJ Lino itulah yang bereaksi," kata Masinton. Masinton menilai mantan Kepolisian Daerah Gorontalo sudah berani dalam pengusutan kasus-kasus besar yang merugikan negara.
Kinerja yang berani mengungkap ini semestinya harus didukung. Masinton mengkritik pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan yang menyebutkan kegaduhan yang dibuat lembaga penegak hukum.
"Kita ini sebenarnya butuh orang-orang yang berani untuk memberantas gurita korupsi yang mengakar itu. Publik jangan dibohongi kalau aksi Bareskrim ini membuat ekonomi tidak stabil. Jangan lagi opini publik ini menyesatkan, bikin gaduh," ujar Masinton.(*)
Liputan : Piter.
Kategori: Nasional.