Kualitas Udara Pekanbaru Sangat Tidak Sehat

BMKG stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 177 Hotspot di Riau, diantaranya: Kabupaten Pelalawan 66 hotspot, Inhu 41 hotspot, Inhil 25 hotspot, Kuansing 21 Hotspot.
KABARRIAU.COM, Pekanbaru - Satelit Modis (Terra dan Aqua) BMKG stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 177 titikpanas atau hotspot di Provinsi Riau pada Kamis (3/9/2015). Jumlah hotspot terbanyak di Kabupaten Pelalawan dengan 66 hotspot.
Menurut Sugarin, selain di Pelalawan, hotspot juga terdeteksi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dengan 41 hotspot, kemudian Indragiri Hilir (Inhil) 25 hotspot, Kuantan Singingi (Kuansing) 21 Hotspot.
"Selain itu di Bengkalis terdeteksi sebanyak 7 hotspot, Kampar, Dumai, Rokan Hilir (Rohil), Rokan Hulu (Rohul) masing-masing empat hotspot dan di Meranti satu Hotspot," jelasnya.
Hotspot yang memiliki tingkat kepercayaan di atas 70 persen atau yang mengindikasikan terjadinya karhutla, disebutkan Sugarin sebanyak 107 Hotspot, yakni 48 di Pelalawan, 27 di Inhu, 14 di Inhil, 13 Kuansing, tiga di Bengkalis dan dua di Rohul.
"Jarak pandang Pekanbaru pagi ini hanya 200 meter akibat kabut asap yang sangat pekat," katanya.
Sedangkan di Pulai Sumatera, disebutkan Sugarin hotspot mencapai 708, yakni 245 di Jambi, 189 di Sumatera Selatan, 32 di Sumatera Barat, 24 di Bengkulu, 10 di Sumatera Utara, 18 di Lampung, selapan si Bangka Belitung, tiga si Nangroe Aceh Darussalam, dan satu di Kepulauan Riau.
Sementara itu, kualitas udara di Papan ISPU di depan Kantor Walikota Pekanbaru menujukkan kategori sangat tidak sehat. Menurut Kepala Laboratorium Udara BLH Pekanbaru Syahrial, kondisi ini tidak baik untuk kesehatan manusia, hewan serta merusak tumbuhan. (*)
Liputan : Anden.
Kategori: Lingkungan.