delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Kapolres Inhu Shalat Dzuhur di Areal Kebakaran

Shalat Dzuhur di Areal Kebakaran saat ia dan jajarannya bersama pegawai Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu dan personil Manggala Agni memadamkan titik api di Desa Rawa Asri, Kecamatan Kuala Cenaku.

KABARRIAU.COM, Rengat – Kendati tengah sibuk memadamkan api, Kapolres Indragiri Hulu (Inhu) AKBP Ari Wibowo menyempatkan diri melaksanakan kewajibannya shalat dzuhur di tengah areal kebakaran. 

Peristiwa ini terjadi saat ia dan jajarannya bersama pegawai Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu dan personil Manggala Agni memadamkan titik api di Desa Rawa Asri, Kecamatan Kuala Cenaku, Rabu (9/9/2015). 

Selama terjadinya kabut asap, Kapolres Inhu aktif memantau dan bahkan turun secara langsung ikut memadamkan titik api. 

"Sampai hitam - hitam baju dinas Kapolres, tapi beliau tidak perduli dan tetap turun melakukan pemadaman titik api. Beliau juga tak pernah lupa melaksanakan ibadahnya meski berada di tengah lokasi kebakaran lahan," ungkap ajudan Kapolres Inhu, Brigadir Jefri.

Sementara itu, dilokasi serupa, koordinator tim pemadaman AKP Dwi Kormal mengaku pihaknya sudah tiga hari berada di lokasi areal kebakaran. Menurutnya, tim lambat memadamkan api karena areal terbakar sangat luas dan lokasi titik api sulit dijangkau. 

"Alat pemadaman juga kurang memadai untuk memadamkan api dilahan gambut. Sumber air terbatas. Anggota tim hanya mengandalkan genanagan air dari kanal-kanal yang terletak di pinggir lahan, sehingga anggota tim harus berulang kali mengangkat selang dan mesin air yang hanya ada satu unit," jelasnya.

Kapolres Inhu AKBP Ari Wibowo usai melaksanakan shalat menyampaikan keprihatinannya atas musibah kabut asap yang sangat mengganggu kehidupan masyarakat. Dia juga menghimbau kepada warga dapat belajar dari bencana kabut asap saat ini.

"Hendaknya warga jangan lagi melakukan pembakaran lahan, kondisi saat ini sudah cukup menyiksa masyarakat. Janganlah karena kepentingan pribadi, banyak masyarakat yang menjadi korban," sebutnya. (*)

Liputan  : wa.

Kategori: Lingkungan.

BERITA TERKAIT