Kabut Asap Timbulkan Kerugian di Banyak Sektor

Para pelaku usaha terpukul, seperti dilakukan maskapai AirAsia membatalkan penerbangan baik rute domestik dan internasional melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
KABARRIAU.COM, PEKANBARU - Semakin lama kabut asap menyelimuti Riau semakin banyak kerugian diderita masyarakat. Para pelaku usaha pun terpukul, seperti dilakukan maskapai AirAsia membatalkan penerbangan baik rute domestik dan internasional melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
"Penerbangan AirAsia dibatalkan sampai dengan Jumat (2/10/2015). Baru Sabtu (3/10/2015) nanti maskapai itu mulai normal kembali melayani rute Pekanbaru," papar Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan, Kamis (1/10/2015).
Ia menerangkan, lazimnya maskapai tersebut melayani penumpang rute domestik Bandung-Pekanbaru pergi pulang satu hari sekali tiap hari. Kemudian rute internasional dari Kuala Lumpur menuju Pekanbaru pergi pulang satu kali setiap hari.
Sehari sebelumnya, Rabu, pekerja di bidang kepariwisataan di Riau melakukan aksi turun ke jalan menyuarakan protes mereka atas bencana kabut asap yang berlarut-larut. Aksi ini mereka gelar di sepanjang Jembatan Siak III, yang juga merupakan ikon wisata Kota Pekanbaru.
Sekitar 150 orang yang terdiri dari para pramuwisata se-Riau, pekerja bidang perhotelan serta mahasiswa di bidang kepariwisataan, turut ikut serta dalam aksi turun ke jalan ini.
Mereka membawa spanduk yang menyuarakan untuk para pihak berhenti membakar lahan, serta spanduk bertuliskan "Save Tourism".
Koordinator Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) wilayah Sumatera, Osvian Putra mengatakan, kabut asap berkepanjangan membuat dunia kepariwisataan di Riau menjadi mati suri. Wisatawan enggan datang saat udara Riau berasap seperti sekarang ini.
Pendapatan mereka pun turun dratis. Bahkan hampir setengah pramuwisata di Riau terpaksa menghentikan aktifitas keseharian mereka.
"Kegiatan pramuwisata seperti pemandu wisata serta penyedia layanan wisata jadi tidak produktif, karena agenda kunjungan wisata ke Riau banyak yang dibatalkan," ujar Osvian.
Selain itu sektor penyedia layanan penunjang di bidang kepariwisataan juga lesu seperti bidang perhotelan serta tour dan travel. "Kami tentunya berharap bencana asap tahun ini menjadi bencana kabut asap terakhir di negeri ini," kata Osvian. (*)
Liputan : Burian.
Kategori : Bisnis.