Arlizman Agus: Antisipasi Dini Konflik Sosial Penting Dilakukan

Bermacam konflik sosial yang kerap terjadi di Kota Dumai, yakni Optimalisasi Keamanan dan Antisipasi Gejolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember Mendatang, Bencana Kabut Asap dan Darurat Narkoba serta Penertiban Hiburan Malam.
KABARRIAU.COM, Dumai - Pemerintah Kota (Pemko) Dumai melaksakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kota Dumai Tahun 2015, di gedung Media Center Jalan Puteri Tujuh. Kegiatan tersebut bertujuan melakukan langkah-langkah antisipasi dalam menangani berbagai konflik sosial yang terjadi di lingkungan Kota Dumai
Dalam Rakor tersebut dipaparkan berbagai macam konflik sosial yang kerap terjadi di Kota Dumai, yakni Optimalisasi Keamanan dan Antisipasi Gejolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember Mendatang, Bencana Kabut Asap dan Darurat Narkoba serta Penertiban Hiburan Malam.
"Berbagai upaya pengawasan, pencegahan dan antisipasi dini sangat penting untuk dapat segera ditindak lanjuti bersama, pasalnya berbagai konflik sosial yang timbul telah memicu timbulnya berbagai dampak yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Kota Dumai," kata Pejabat Walikota Dumai Drs HArlizman Agus MM.
Dalam upaya pengantisipasian nya, Arlizman Agus mengajak seluruh tim terpadu untuk melakukan pengawasan dan antisipasi sesuai masing-masing Tupoksi agar berbagai konflik sosial yang timbul dapat segera teratasi.
Untuk mengantisipasi konflik sosial terkait Optimalisasi Keamanan dan Antisipasi Gejolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, tim terpadu yang terlibat didalamnya diharapkan mampu melakukam pengawasan guna menjaga kestabilan harga pangan, beras dan kebutuhan pokok lainnya seperti gula, minyak goreng dan terutama gas LPG bersubsidi 3Kg.
Sementara untuk mengatasi konflik sosial terkait Pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember mendatang, dapat diawali dengan dilakukannya penyelesaian beberapa permasalahan Pilkada seperti penyelesaian Tapal Batas yang dapat menimbulkan adanya pemilih ganda dan rentan menimbulkan konflik kepentingan, penyelesaian atau diambilnya jalan keluar atas adanya Warkah LAM Riau Kota Dumai yang mengintervensi KPUD Kota.
"Sementara pada pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang dapat menimbulkan potensi kerawanan pada saat Pilkada serentak seperti Potensi Konflik dan Keamanan pada Pilkada, Antisipasi Tindak Pidana Pilkada, Distribusi Logistik Pilkada dalam wujud Pengawalan Distribusi serta Antisipasi Keterlembatan Distribusi ke TPS, Pengamanan Saat Kampanye dan Penetapan Pemilih di Daerah-daerah Perbatasan," ujarnya.
Kemudian terkait Bencana Kabut Asap yang memang setiap tahunnya selalu dialami Kota Dumai, telah mendapatkan beberapa peningkatan. Pasalnya, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2015 Kota Dumai nihil titik api (Hot Spot) dan hal tersebut sesuai pantauan Satelit NOAA dan petugas tim terpadu di Kota Dumai.
"Meski nihil titik api, pengawasan dan pemantauan dilapangan tetap harus dilaksanakan secara intens. Sementara kabut asap yang belakangan kita hadapi, diduga merupakan kabut asap kiriman beberapa daerah tetangga," katanya.
Kemudian terkait Darurat Narkoba dan Tempat Hiburan Malam, hal tersebut merupakan pekerjaan rumah (PR) dari seluruh instansi yang terlibat dalam tim terpadu. Pasalnya, meski telah memperketat pengawasan, kejadian serupa masih sering terulang di Kota Dumai.
"Hal ini sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh pihak Polres Dumai yang menyatakan bahwa kasus penyalahgunaan Narkoba pada tahun 2015 hingga bulan Agustus lalu mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2014 lalu," ungkapnya. (*)
Liputan : Ariston.
Kategori: Hukum.