delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Kepala Ombudsman Sumut 25 Tahun Menjadi Wartawan

Abyadi mengaku telah menelan asam garam selama menjalani profesi jurnalistik. Suka duka, menahan rasa lapar, bersenda gurau dengan pejabat, hingga mendapat ancaman, semua pernah dilaluinya.

KABARRIAU.COM, MEDAN - Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar memiliki latar belakang seorang wartawan. Sepanjang hidupnya, ia telah 25 tahun bergelut di dunia kewartawanan.

Saat berbincang dengan rekan wartawan, Abyadi mengaku telah menelan asam garam selama menjalani profesi jurnalistik. Suka duka, menahan rasa lapar, bersenda gurau dengan pejabat, hingga mendapat ancaman, semua pernah dilaluinya.

"Saya jadi wartawan udah sejak tahun 88. Kadang kita mau mengkonfirmasi permasalahan, gak selalu mudah. Ada yang tidak kooperatif, ada yang sangat susah ditemui. Ada yang juga baik, yang gentle menghadapi wartawan," ujar pria 48 tahun ini, Kamis (22/10/2015).

Satu hal yang paling ia kenang adalah saat ia ditugaskan untuk meliput ulangtahun Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Kala itu, suasana di Aceh sedang mencekam. Ia pun tak memungkiri dirinya bergidik selama di sana.

"Waktu itu suasana sungguh sangat mengerikan. Itu gak terlupakan sama saya. Di sana saya gak tahu mana kawan, mana lawan. Gak tahu kita mana orang GAM, mana orang tentara," ujar ayah dua anak ini.

Namun justru karena pengalamannya yang menegangkan itu, Abyadi mengaku ketagihan. Ia mengaku sangat ingin kembali dapat meliput di suatu wilayah yang sedang berkonflik atau berperang.

"Saya justru suka meliput yang seperti itu. Kayak GAM itu dulu sangat ngeri. Itu pas lagi bergejolak," katanya, seraya menambahkan bahwa dirinya masih punya angan-angan ingin dapat meliput ke luar negeri.

25 tahun menjadi wartawan, dengan gaji yang terbilang rendah, Abyadi tak pernah putus asa. Baginya, melakukan tugas jurnalistik dengan profesional, dengan liputan-liputan yang menggugah dan mampu mengubah kondisi sosial yang menyimpang, jauh lebih menyenangkan hatinya.

"Menjadi wartawan di Indonesia memang belum bisa dijamin kesejahteraannya. Tetapi yakinlah, bahwa berita_oke-berita_oke yang kita sajikan ke masyarakat, sampai kita membongkar praktik-praktik yang menyimpang, itu akan memotivasi kita," ujar penggemar klub sepakbola Barcelona ini.(*)

Liputan  : Anden.

Kategori: Nasional.

BERITA TERKAIT