Selama berinteraksi dengan Djoko di Otorita Batam (OB) dulu, Djoko di matanya adalah sosok pegawai yang gila kerja. "Bukan orang ekstrim, kenapa dia sampai begitu? Saya pribadi juga bertanya-tanya," kata Mantan Ketua Otorita Batam, Ismeth Abdullah.

KABARRIAU.COM, BATAM - Mantan Ketua Otorita Batam, Ismeth Abdullah ikut terkejut dengan peristiwa yang dialami oleh Dwi Djoko Wiwoho.

Ismeth yang pernah menjadi atasan Djoko, masih tidak percaya jika mantan anak buahnya tersebut dikatakan bergabung dengan ISIS.

Ditemui di sela-sela kegiatan kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor 2 Soerya Respationo dan Ansar Ahmad (SAH), Ismeth menyatakan ‎bahwa anak buahnya tersebut bukanlah tipe orang ekstrim.

"Bukan orang ekstrim, kenapa dia sampai begitu? Saya pribadi juga bertanya-tanya," kata dia.

Selama berinteraksi dengan Djoko di Otorita Batam (OB) dulu, Djoko di matanya adalah sosok pegawai yang gila kerja.

Hampir-hampir Djoko tak pernah menggunakan cutinya jika bukan karena hal penting.

"Saya juga tidak tahu kenapa dia bisa jadi begitu. Dia itu bukan orang yang suka cuti, kerjanya bagus. Paling pun kalau ajukan cuti cuma cuti lebaran, selebihnya tidak pernah. Kaget saya, bahkan pusing, melihat pemberita_okean soal dia," tuturnya.

Sebagai mantan atasan, Ismeth mengatakan tidak pernah putus komunikasi ataupun silahturahmi dengan Djoko.

Terkait kasus menghilangnya Djoko pun membuat ia ingin ikut menyelidiki kemana mantan anak buahnya itu pergi.

Ismeth mengaku ikut mencari informasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai keberadaan Djoko.

"Yang pasti tidak ada dasar-dasar karakter dia sebagai orang ekstrimis. Mungkin dia dipengaruhi saja, kita juga tidak tahu. Saya juga jadi terus cari informasi, apa sebetulnya yang menyebabkan dia pergi. Mudah-mudahan ada jalan keluar terbaik buat Djoko," katanya. (*)

Liputan  : Fahmi.

Kategori: Nasional.