delikreportase.com

Copyright © delikreportase.com
All rights reserved
Desain by : Aditya

Ketua DPRD: Jadi Dewan Aja Banyak Habis, Apalagi Jadi Wali Kota

Eliakim Simanjuntak katakan dia aja mau jadi ketua DPRD, sudah ngak tahu berapa banyak yang saya habiskan. Apalagi jadi Wali Kota, udah ngak tahu lagilah kita berapa yang habis ini.

 

KABARRIAU.COM, PEMATANGSIANTAR - Dua pasangan calon Wali Kota Pematangsiantar, yaitu Teddy Robinson Siahaan yang berpasangan dengan Zainal Purba dan Wesley Silalahi dan Sailanto mengklaim secara terbuka adalah pasangan calon yang menolak money politik.

Pertama sekali yang mengklaim hal ini adalah Wesley Silalahi dan Sailanto saat bertemu dengan tiga anggota DPR RI dari Partai PDI Perjuangan yaitu, Junimart Girsang, Trimedya Panjaitan dan Marsiaman Saragih.

"Kami tidak melakukkan politik uang. Kalau Pilkada Kota Pematangsiantar tidak ada politik uang kami akan yakin kami menang dalam Pilkada ini," ujar Wesly beberapa waktu lalu.

Sementara Teddy Robinson Siahaan dan Zainal Purba mengklaim sebagai pasangan calon yang menolak money politik pada saat deklarasi damai Pilkada Kota Pematangaiantar di Lapangan Adam Malik, beberpa hari lalu.

TRS meminta warga Kota Pematangsiantar memilih Wali Kota tidak berdasarkan uang yang diterima.

"Bagi maayarakat Kota Pematangsiantar kiranya berdoa menunjukkan arahan kepada hati, untuk memilih calon yang punya hati memperbaiki kota ini. Bermanfaat bagi masyarakat. Bukan karena cair. Bukan karena vouchernya," ujarnya

TRS menyampaikan bahwa mereka menolak politik uang dalam Pilkada Kota Pematangsiantar. "Mari kita tolak politik uang. Pilihlah calon yang punya hati membangun kota ini. Jangan karena hanya Rp 100 ribu dan Rp 200 ribu kita memilih. Marilah memilih dengan hati di 16 November ini," ajak TRS.

Berbeda dengan kedua calon ini, pasangan calon lainnya yaitu Hulman Sitorus-Hefriansyah dan Sujito-Djumadi belum ada menyampaikan apakah mereka adalah pasangan calon yang menolak politik uang.

Hulman Sitorus-Henfriansyah dalam satu kesempatan lebih sering mengeluh kehabisan banyak uang karena tertundanya Pilkada Kota Pematangsiantar, teranyar saat menghadiri deklarasi damai di Lapangan Adam Malik.

"Pilkada Kota Pematangsiantar yang terlama di seluruh Indonesia, sudah habis semualah itu. Tinggal puing-puinglah itu. Coba kalian banyangkan tiap hari ada yang meninggal dan pesta. Udah begitu orang hebat-hebat pula itu. Adalah yang paman koordinator ini, keponakan koordinator inilah, kita jadi takut tidak menghadiri," ujar Hulman.

Sementara Sujito-Djumadi adalah pasangan calon yang hampir tidak diketahui apa komentarnya terkait politik uang. Ia lebih sering merasa yakin karena dirinya adalah calon persorangan sudah didukung ribuan masyarakat Kota Pematangsiantar..

Terkait Politik Uang ini, Ketua DPRD Pematangsiantar Eliakim Simanjuntak saat menyampaikan kata sambutan dalam acara deklarasi damai pasangan Calon Wali Kota Pematangsiantar bercerita blak-blakan.

Eliakim bercerita bahwa saat dirinya hendak menjadi calon DPRD Kota Pematangsiantar beberapa tahun lalu, hingga terpilih menjadi Ketua DPRD mengeluarakan kocek yang tidak sedikit

"Saya aja mau jadi ketua DPRD, sudah ngak tahu berapa banyak yang saya habiskan. Apalagi jadi Wali Kota, udah ngak tahu lagilah kita berapa yang habis ini," ujar Eliakim di Lapangan Adam Malik beberapa hari lalu.

Ia juga mengatakan bahwa untuk menjadi Wali Kota adalah kemustahilan jika tidak meghabiskan uang yang sedikit. "Ngambil Wali Kota, ngak pakai uang. Apa mungkin?," tanya Eliakim.

Eliakim juga menyindir pasangan calon yang menyampaikan bahwa dirinya bersih dari politik uang selama proses sosialisasi dan kampanye di Kota Pemtangsiantar.

"Masyarakat tahu segala-galanya apa yang dilakukan pasangan calon ini. Ada yang bilang tidak money politik. Yang benar sajalah kita. Mudah-mudahan tuhan mendengarkannya," ujarnya.

Setelah menyindir pasangan calon Wali Kota Pematangsiantar yang merasa sok bersih, Eliakim juga menyampaikan bahwa masalah politik uang tidak terlepasa dari kebiasan masyarakat yang mau menerima uang dari pasangan calon Wali Kota. "Apa betul masyarakat ngak mau menerima? jangan sok gak tahu apa yang dilakukan calon-calon ini," tutur Eliakim.(*)

Liputan  : Anden Aritonang.
Editor    : Robinsar Siburian.
Kategori: Pilkada Siantar.