Indonesia Impor Sawit dari Malaysia

Pekanbaru Terkini - Komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) menjadi salah satu produk andalan ekspor Indonesia yang bisa bersaing di pasar internasional. Hasil riset Rabobank beberapa waktu lalu menyebutkan, Indonesia dan Malaysia masih mendominasi produksi minyak sawit dunia dengan kontribusi 85 persen dari seluruh pasokan yang jadi kebutuhan dunia. Indonesia sendiri mengkontribusikan 48 persen dari total volume produksi minyak sawit dunia sedangkan Malaysia sebesar 37 persen.
Persaingan antara Indonesia-Malaysia untuk menjadi raja minyak sawit, bisa dikatakan sangat ketat. Dimulai dari produksi CPO. Dari riset Rabobank, produksi dan ekspor sawit Indonesia telah melampaui Malaysia sejak beberapa tahun terakhir. Indonesia kini jadi sebagai produsen dan eksportir sawit terbesar dunia.
Namun data resmi yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari 2014, cukup mengejutkan. Sebagai penghasil CPO, Indonesia justru melakukan impor kelapa sawit dengan nilai total USD 28.606. Seluruh impor kelapa sawit didatangkan dari Malaysia. Angka impor kelapa sawit Januari sedikit mengalami penurunan dibanding Desember 2013 yang mencapai USD 86.953 dengan berat 406 Kg. Impor kelapa sawit Desember 2013 juga datang dari Malaysia dan Papua Nugini.
Tidak hanya kelapa sawit, Indonesia juga mengimpor kelapa dari Malaysia dan Thailand. Nilai impor sementara untuk komoditas kelapa mencapai USD 25.816 dengan berat 42.375 Kg. Angka ini turun dari bulan sebelumnya yang mencapai USD 34.778 dengan berat 35.020 Kg.
Impor kelapa dari Thailand pada Januari 2014 adalah sebesar USD 20.282 dengan berat 40.561 Kg. Sedangkan impor Kelapa dari Malaysia hanya USD 5.534 dengan berat 1.814 Kg. Dari keterangan BPS, ada 3 jenis kelapa yang diimpor Indonesia.**dn